Beberapa waktu lalu, saya pernah menulis bahwa menurut IDC, Samsung per kuartal pertama di tahun 2012 ini telah mengapalkan lebih banyak handphone daripada Nokia dan banyak yang memprediksikan bahwa Samsung akan menggantikan Nokia. Namun, jika berbicara tentang Indonesia IDC mengatakan bahwa Nokia masih menempati posisi pertama di pasar handphone.
Di laporan dari IDC beberapa waktu lalu, IDC melaporkan bahwa untuk 5 vendor handphone terbesar di Indonesia saat ini adalah: Nokia, Cross, Samsung, Mito, dan RIM. Nokia dikabarkan masih menempati urutan pertama di pasar feature phone dan di pasar smartphone Nokia menunjukkan performa yang meningkat dibanding sebelumnya. Selain masih menempati posisi sebagai raja handphone di Indonesia, Nokia juga semakin aktif mengadakan acara-acara untuk para pengembang aplikasi di Indonesia.
Untuk smartphone berbasis Android, Darwin Lie dari IDC Indonesia seperti yang dikutip dari The Jakarta Globe mengatakan bahwa smartphone berbasis Android telah berkembang sebesar 22 persen secara berurutan di Indonesia dan diprediksikan akan mendominasikan pasar handphone di Indonesia dalam waktu dekat.
Mengesampingkan pernyataan dari IDC tersebut tentang Android, saya juga sering berbicara dengan beberapa relasi saya yang berkutat di dunia mobile dan mereka juga berpendapat mirip dengan IDC. Android diprediksikan akan mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi dan berpotensi untuk menjadi smartphone “sejuta umat” di Indonesia namun begitu masih memerlukan beberapa waktu untuk menggaet banyak pengguna di Indonesia.
Untuk RIM, walaupun penjualan handphone BlackBerry mereka menurun performanya di berbagai belahan dunia, namun untuk di Indonesia sepertinya mereka masih memiliki performa penjualan yang bagus. RIM juga kini semakin fokus di Indonesia melihat potensinya yang masih besar, bisa dilihat dengan investasi RIM di ITB, akan diadakannya BlackBerry 10 Jam di Indonesia, digaetnya Didiet Noor sebagai Developers Relations RIM, hingga dibukanya BlackBerry Lifestyle Store di Indonesia.
Untuk Samsung, mereka terlihat semakin gencar dalam mempromosikan handphone-handphone mereka terutama yang berbasis Android. Untuk mempromosikan produk ternyar mereka di Indonesia, Samsung Galaxy S III, mereka aktif melakukan kampanye baik melalui artis terkenal di Indonesia, mengadakan lomba seputar Galaxy S III, hingga mengadakan acara untuk memperkenalkan Galaxy S III ke beberapa kalangan masyarakat Indonesia. Namun begitu, hingga saat ini belum terlihat komitmen besar dari Samsung terhadap pengembang aplikasi di Indonesia.
Untuk vendor handphone lokal, saya dengar performa penjualan handphone-nya makin memburuk. Ntah benar atau tidak kalo yang ini, namun bisa kita lihat Nokia dan Samsung semakin gencar mempromosikan handphone murah namun berkualitas ke masyarakat Indonesia yang harganya sudah tidak berbeda jauh dibanding handphone-handphone murah keluaran vendor lokal. Dan, dari sepantauan saya, promosi handphone dari beberapa vendor handphone lokal terlihat makin lesu dibandingkan dengan tahun 2010.
Menarik menyimak perkembangan dunia handphone di Indonesia, selain penggunanya yang cukup unik dibandingkan dengan pengguna dari negara lainnya, vendor-vendor handphone banyak yang aktif meluncurkan berbagai macam strategi di Indonesia baik untuk mempertahankan maupun meningkatkan posisinya di Indonesia. Untuk melihat data seputar dunia handphone di Indonesia, pembaca bisa melihatnya di TeknoData.