Sisi Pengembangan Aplikasi Untuk Google Assistant Telah Dirombak


[Ilustrasi Oleh Pixabay]

Google telah melakukan perombakan besar-besaran terhadap platform Google Assistant melalui pembaruan terakhirnya. Menariknya, perombakan pada platform ini tidak hanya dilakukan pada sisi pengguna saja tetapi juga pada sisi pengembangnya.

Melalui pembaruan ini, Google mengumumkan bahwa para pengembang yang membangun aplikasi suara untuk Google Assistant kini dapat menciptakan pengalaman visual yang lebih baik, seperti apa yang dilakukan oleh Fistar melalui aplikasi suaranya yang menampilkan gambar GIF untuk menunjukkan cara latihan.

Selain itu pun, dalam pembaruan baru ini, para pengembang Google Assistant sekarang dapat mulai menjual biaya langganan secara langsung melalui percakapan suara Google Assistant di berbagai macam perangkat, termasuk pada perangkat Smart Displays, smartphones, dan Home speakers.

Sementara itu, Google pun kini telah melengkapi Google Assistant dengan Google Sign-In untuk Assistant baru, agar pengguna maupun pengembang Google Assistant dapat menjalani kehidupannya dengan semakin mudah.

Dalam hal ini, Google menghilangkan kebutuhan untuk mengetik saat membuat akun atau masuk ke layanan pada Google Sign-In untuk Assistant, untuk meningkatkan pengalaman pribadi dengan aplikasi berbasis suara tersebut.

Untuk membuatnya lebih aman, metode baru dari Google Sign-In untuk Assistant pun juga dipasangkan dengan Sistem Pencocokan Identifikasi Suara sehingga orang-orang dapat menggunakan e-mail dan suara terverifikasi untuk melakukan pembelian atau untuk masuk ke dalam aplikasi suara tersebut.

Dengan adanya Google Sign-In untuk Assistant ini, para pengembang pun kini dapat semakin mudah untuk mengelola tindakan untuk para pengguna, terutama karena sekarang mereka tidak perlu lagi membangun sistem akun secara mandiri yang mendukung tautan berbasis 0Auth.

Google Assistant product manager Tarun Jain dalam halaman blog-nya mengungkapkan bahwa para pengembang sekarang dapat menggunakan Google Sign-In untuk Assistant pada aplikasinya guna mempermudah para penggunanya untuk masuk dengan menggunakan akun Google yang mereka miliki.

Pendekatan baru visual ini memang perlu dilakukan oleh Google, mengingat berdasarkan data yang dimilikinya, selama satu tahun terakhir ini, hampir setengah dari interaksi yang dilakukan dengan Google Assistant telah melibatkan sentuhan dan interaksi suara.

[Sumber: Venturebeat]