Masih ingat dengan jaman di mana handphone monochrome masih menjadi handphone yang umum dan handphone yang berwarna dan berkamera masih sangat jarang dan mahal? Saat itu melihat handphone berwarna dan berkamera terlihat sangat wah dan sangat canggih, kini handphone tersebut sudah sangat umum dijumpai dan murah dan sekarang smartphone menduduki posisi handphone “spesial” itu.
Tapi sepertinya posisi “spesial” smartphone pun akan tergusur dalam waktu dekat di negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Di negara tetangga Indonesia, Thailand, smartphone semakin menggerus pasar feature phone di sana. Menurut IDC, pada kuartal ke-2 tahun 2011 ini, pengiriman smartphone di Thailand mengalami peningkatan sebesar 19% dibanding kuartal yang sama tahun lalu. Perkembangan ini dimotori oleh smartphone berbasis Symbian dan Android yang semakin murah.
Tren yang dialami di Thailand ini agak mirip dengan apa yang terjadi di Indonesia. Di Indonesia, pasar smartphone pun mengalami peningkatan. Bahkan, PT XL Axiata Tbk mengestimasikan pada tahun 2014, smartphone akan menguasai 36% pasar handphone. Dan sama seperti Thailand, smartphone berbasis Android pun semakin murah di Indonesia salah satunya seperti smartphone keluaran ZTE, ZTE Freddo. Namun begitu menurut salah satu teman saya yang sudah lama bermain di industri feature phone, di Indonesia pasar feature phone akan tetap besar hingga setidaknya 10 tahun lagi.
Apapun itu, adopsi teknologi akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan Indonesia pun tidak akan lepas dari itu. Sekarang saja saya sudah tidak melihat ada orang yang masih menggunakan handphone “batu bata” di Indonesia, kalaupun masih memilikinya kemungkinan besar hanya untuk koleksi. Hanya tinggal menunggu waktu untuk konsumen Indonesia meninggalkan feature phone dan beralih ke smartphone.
[connections id=’3′ template=’profile’]