Sofian Hadiwijaya merupakan salah seorang Maker di Indonesia yang memiliki antusiasme tinggi pada bidang robotik. Seorang pria asal Palembang yang merantau dan merintis karirnya dari bawah di Jakarta.
Dirinya bersama teman-temannya di Crazy Hackerz telah menciptakan beberapa produk yang terbilang cukup unik. Salah satu produk yang diciptakannya adalah Instabelly. Produk ini merupakan mesin permen yang akan mengeluarkan permen apabila pengguna ponsel pintar mengunggah fotonya di Instagram dengan menambahkan lokasi di Crazy Hackerz.
Sofian Hadiwijaya dilahirkan di Tanjung Raja, Palembang pada tanggal 21 Maret 1989. Awal Sofian Hadiwijaya menyukai dunia Maker dan TI ketika sejak kecil yang dimulai dari hobinya membongkar dan memodifikasi mainan.
Pernah suatu waktu bapaknya menulis “Bengkel terima bongkar tidak terima pasang” di kamar Sofian karena seringnya kegiatan membongkar mainan kerap dilakukannya. Kecintaan Sofian terhadap dunia TI semakin terpupuk semenjak kelas 6 Sekolah Dasar karena ada komputer di rumahnya.
Sejak saat itu, Sofian merasa ada ketertarikan alami pada dunia Makers dan IT hingga dirinya mempunyai impian jika suatu saat akan menjadi seorang yang ahli di kedua bidang tersebut. Namun impian ini sempat hampir kandas ketika dirinya di bangku SMA karena setiap mengikutin ujian bahasa pemrograman Pascal selalu gagal. Akibat hal tersebut, Sofian menjadi kecewa dan ketika dirinya memasuk jenjang perguruan tinggi, akhirnya dirinya memutuskan untuk memilih jurusan Teknik Industri ketimbang TI di Universitas Bina Nusantara.
Ketika Sofian baru memasuki jenjang perguruan tinggi dimana ekonomi keluarganya sedang menurun dan terpaksa harus mencari uang sendiri agar dapat bertahan di Jakarta dan membayar biaya kuliah.
Ternyata dibalik musibah tersebut, Sofian kembali bertemu dengan dunia TI yang sempat ingin dia kubur. Saat itu, Sofian melihat tugas dari jurusan TI sangat banyak sehingga menawarkan dirinya ke mahasiswa jurusan tersebut untuk membantu dalam mengerjakan tugas.
Meskipun Sofian telah sering mengerjakan tugas mahasiswa TI, namun dirinya merasa bahwa kemampuannya di bidang TI masih kurang dan akhirnya memutuskan untuk mengikuti kursus komputer di Binus Center. Selanjutnya Dicky salah seorang senior Sofian menyarankan dirinya untuk menjadi pengajar ketimbang peserta kursus. Menariknya Sofian lulus seleksi untuk menjadi pengajar di Binus Center.
Pada tahun 2009, Sofian pernah meraih penghargaan The Best Instructor in Binus Center 2009 berkat kegigihannya mengajar 12 jam nonstop di Binus Center. Penghargaan ini membuat Sofian mendapatkan kepercayaan untuk mengajar di beberapa perusahaan besar. Meskipun begitu, pada tahun 2010 Sofian memutuskan untuk keluar dari kampus karena suatu hal.
Selanjutnya, Sofian pernah menjadi Market Analyst di perusahaan semen Holcim pada April 2010 hingga Mei 2011. Dilanjutkan bekerja di perusahaan tambang batu bara PT. Harita Panca Utama sebagai IT Supervisor mulai dari Juni 2011 hingga Maret 2012.
Selama bekerja di perusahaan tambang batu bara ini Sofian mengambil kerja sampingan pada malam harinya di PT Saling Silang mulai dari bulan November 2011 hingga Januari 2012. Namun setelah 3 bulan bekerja seperti ini Sofian merasa lelah dan tidak dapat kerja sampingan seperti ini dan akhirnya mengundurkan diri dari PT Saling Silang.
Selain itu, Sofian merasa pola kerja di perusahaan tambangnya yang kaku dan belum juga adanya penambahan karyawan di bagian TI membuat dirinya berpikir untuk mengundurkan diri. Ditambah cita-citanya yang ingin menjadi seorang ITpreneur akhirnya membuat Sofian mengundurkan diri secara resmi dari perusahaan tambang batu bara tersebut. Selanjutnya Sofian mulai mencoba untuk membuat perusahaan sendiri dan mulai menawarkan proposal bisnis kepada beberapa investor.
Namun kenyataannya tidak semanis yang dibayangkan oleh Sofian ketika membuat sebuah perusahaan sendiri. Rata-rata investor memberikan pertanyaan mengenai balik modal dan jangka waktu keuntungan dari investasi yang diberikan.
Setelah perusahaan barunya telah berjalan 6 bulan, akhirnya tabungan Sofian pun mulai menipis dan perusahaan yang baru dirintisnya belum menunjukkan perkembangan yang berarti.Kondisi ini membuat Sofian mulai putus asa dan berpikir untuk pulang kampung.
Namun di saat seperti itulah menjadi titik balik dari seorang Sofian karena dirinya berkenalan dengan Anand Mulani. Selanjutnya Sofian, Anand Mulani, Hendrik Tandabrata, dan Andre mendirikan PT. Pemuda Berkarya Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Crazy Hackerz pada tanggal tanggal 28 Oktober 2012.
Dirinya merasa ketika mendirikan perusahaan ini bersama rekannya membuat mimpinya menjadi kenyataan karena akhirnya Sofian dapat mewujudkan impiannya mempunyai usaha sendiri yang sesuai dengan passion dan tujuan hidupnya.
Menurut Sofian, Crazy Hackerz (Crackerz) dapat menjadi wadah dan ajang berekspersi bagi anak-anak bangsa di bidang Maker dan TI. Produk pertama yang dibuat Crackerz adalah Uteesme yang merupakan e-commerce social media yang mengkhususkan diri dalam desain T-shirt online.
Crackerz hingga saat ini telah memiliki 5 produk sendiri yang terdiri dari Uteesme, Popstag, Instaprint, Instajelly, dan Bekel. Selain itu, Crackerz mengembangkan produk yang bekerjasama dengan perusahaan lain seperti Sony 360, MDEntertainment.co, dan AsiaTradeFX.com.
Sumber penghasilan Crackerz saat ini sebagian besar berasal dari proyek-proyek dari luar seperti membuat website, aplikasi mobile, dan aplikasi desktop. Selain itu, hingga saat ini Crackerz telah mempunyai anggota sebanyak 18 orang.
Menariknya, Crackerz juga pernah menjadi tuan rumah dari ajang Hackathon Internet of Things Hardware Indonesia yang diselenggarakan salah satu Makerspace Indonesia, MakeDonia, beberapa minggu lalu.
Pada tahun 2009, Sofian pernah meraih penghargaan The Best Instructor in Binus Center 2009 berkat kegigihannya mengajar 12 jam nonstop di Binus Center. Selanjutnya, Sofian pernah meraih penghargaan The Winner of BlackBerry Jam Hackathon in Jakarta 2012 dan The Winner of BlackBerry Jam Hack Asia in Bangkok 2012.
Awalnya pada tahun 2012, Sofian beserta teman-temannya hanya iseng ketika mengikuti ajang Hackathon yang diselenggarakan Blackberry ini dan tidak mempunyai harapan menang yang besar. Namun tanpa disangka, keisengan mereka membuahkan hasil dengan menjuarai Hackathon Blackberry regional di Indonesia.
Selanjutnya berkat kemenangan itu mengantar mereka menuju ajang Blackberry Hackathon tingkat Asia di Bangkok pada tahun yang sama, dan akhirnya memenangkan kejuaraan tersebut.Menurut Sofian, walaupun tidak mempunyai harapan menang yang tinggi ternyata dia dan teman-temannya serius serta melakukan yang terbaik untuk menciptakan sebuah produk dalam kejuaran tersebut.
Sofian mempunyai harapan untuk Crackerz kedepannya adalah perusahaan ini mampu membuat produk-produk yang berguna untuk masyarat dengan memanfaatkan teknologi terkini. Sementara buat Maker Indonesia, dirinya berharap penetrasi “Zero to Makers” makin diperbanyak dan mulai dipikirkan wadah buat para Makers menjual penemuan-penemuan yang dikembangkan mereka.
Selain itu, dirinya berharap pemerintah dapat membuka mata dan melihat potensi para Maker ini. Semoga dengan begitu, pemerintah bisa mendukung pergerakan Maker di Indonesia dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat memudahkan para Maker dalam berkarya.
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…