Tabulet – Produk Tablet dari Vendor Lokal


Logo TabuletMungkin beberapa pembaca sudah pernah mendengar tentang Tabulet, salah satu produk tablet berbasis Android keluaran vendor lokal yaitu PT. Erasa Mandiri Teknosis. Pertama kali saya mendengar kata Tabulet itu tahun lalu. Tablet-tablet Tabulet sendiri disasarkan untuk masayarakat Indonesia dari kalangan ekonomi mengengah ke bawah.

Direktur Operasional Tabulet, Edmond Widjaja, pernah mengatakan bahwa PT. Erasa Mandiri berencana untuk membangun pabrik di Indonesia untuk pembuatan Tabulet. Selama ini tablet-tablet Tabulet dirancang di Indonesia sedangkan material dan sistem operasi berasal dari Korea, perakitannya dilakukan di Cina.

Produk teranyar mereka, Tabulet Octa 2, menurut saya menawarkan spesifikasi dan desain yang lebih bagus dibandingkan dengan pendahulu-pendahulunya. Beberapa spesifikasi yang menarik dari Tabulet Octa 2 adalah dilengkapi prosesor Arm Cortex A8 1GHz, layar kapasitif 8 inci yang sudah mengimplementasikan multi touch dan anti reflective, dan dukungan HSDPA. Yang paling menarik adalah harganya yang hanya sekitar 3 juta rupiah.

Tabulet Octa 2
Tabulet Octa 2

Saya sendiri belum pernah mencoba Tabulet Octa 2, namun saya pernah mencoba beberapa tablet Tabulet generasi sebelumnya dan jujur saja kualitasnya agak mengecewakan. Dan untuk Tabulet Octa 2 sendiri masih menggunakan sistem operasi Android Gingerbread yang notabene bukan sistem operasi yang cocok digunakan untuk tablet.

Pak Edmond dari Tabulet juga mengatakan bahwa Tabulet mengincar 40% pasar tablet di Indonesia secara keseluruhan tahun ini. Menurut saya target ini akan sulit dicapai oleh Tabulet jika tidak ada inovasi yang berarti di tablet-tablet mereka dan tanpa pemasaran yang gencar dan inovatif dibanding dengan pesaing-pesaingnya. Selain itu, tablet-tablet dari kompetitor Tabulet menawarkan kualitas yang jauh lebih bagus dengan harga yang hanya sedikit berbeda. Sebagai contoh adalah Acer Iconia A101 yang dijual dengan harga hanya Rp. 3.890.000 sudah dilengkapi dengan sistem operasi Android Honeycomb, prosesor dual core 1 GHz, dan lainnya. Dan untuk tablet-tablet Tabulet yang lebih murah, pernah saya coba dan performanya malah lebih buruk dibanding smartphone dengan harga yang tidak jauh berbeda, terkesan nilai positif tablet Tabulet jadi hanya di ukuran layar saja jadinya.

Dengan bebera kekurangan tablet-tablet Tabulet, saya mengapresiasi langkah mereka yang ingin membawa perangkat tablet ke masyarakat-masyarakat Indonesia dari golongan ekonomi menengah ke bawah. Dan saya pun ikut bangga jika Tabulet berhasil membangun pabrik di Indonesia dan dapat merakit tabletnya secara lokal.