Categories: Opini

Temple Run : Game Gratis di iOS dengan Keuntungan Selangit

Masuk ke dalam Apple App Store adalah satu hal yang cukup sulit. Jika pengembang aplikasi bisa menaruh aplikasi nya di dalam Apple App Store adalah sesuatu yang membanggakan. Tetapi menghasilkan jumlah unduhan yang tinggi dan uang yang maksimal adalah satu hal yang lebih sulit. Membuat aplikasi tersebut gratis adalah cara paling mudah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan jumlah unduhan. Tapi di sisi lain menjadikan si pengembang aplikasi harus berjuang ekstra untuk mendapatkan uang. Tapi apakah benar dengan menggratiskan aplikasi, maka akan lebih sulit mendapatkan uang? Apakah model bisnis seperti in-app-purchase ataupun iklan lebih sulit untuk mendapatkan keuntungan dibandingkan dengan konsep aplikasi berbayar? Nah mari kita lihat kasus dari aplikasi mobile berbentuk game di Apple App Store yang bernama Temple Run.

Temple Run adalah aplikasi game buatan Imangi Studio. Game ini berhasil meraih keuntungan yang meningkat 5 kali lipat semenjak game-nya dirilis dengan harga Rp0,00 atau dengan kata lain gratis. Mereka benar-benar memanfaatkan in-app-purchace di game tersebut yang harganya berkisar antara $0.99-$19.99. Konsepnya sederhana, pengguna hanya tinggal membeli koin ekstra untuk mendapatkan kemampuan ekstra dalam permainan Temple Run.

Yang menarik adalah ketika saya berpikir bahwa saat ini, apalagi di Indonesia, banyak orang yang senang dengan yang namanya aplikasi gratisan. Jika aplikasi tersebut tidak gratis maka kebanyakan orang akan mencari versi bajakannya walaupun smartphone yang mereka memiliki harganya selangit. Tetapi, untuk masalah aplikasi, kebanyakan sangatlah irit mengeluarkan uang. Satu hal yang saya pelajari, bahwa aplikasi tidak bisa dipamerkan. Tetapi mungkin, level dari aplikasi ataupun game tersebut yang kadang bisa dipamerkan ke sesama teman.

Banyak orang yang tidak mau membeli, tetapi senang untuk meng-upgrade. Entah itu men-gupgrade level permainan karena kecanduan, ataupun meng-upgrade kemampuan karakter atau hal-hal sejenis lainnya untuk bisa bersaing antar pemain. Hal ini saya sadari ketika berkunjung ke sebuah warnet, dimana banyak anak-anak SD sampai SMA bermain game online gratis, diiringi membeli uang virtual (berbentuk voucher game) yang harganya jauh lebih mahal dari harga sewa per jam/per paket warnet tersebut.

Mungkin hal ini juga yang disadari dari Temple Run. Akan lebih menguntungkan menjual aplikasi secara gratis dan mencapai total download ratusan ribu, yang kemudian menargetkan 10% dari total download tersebut memakai in-app-purchase yang harganya berkisar dari $0.99-$19.99. Dibandingkan jika hanya mendapatkan download puluhan ribu, dan dijual dengan harga $0.99. Dengan game yang sederhana mereka mencoba bersaing di banyaknya user download, sambil membuat peningkatan persentase orang yang membeli koin virtual di Temple Run.

Temple Run

Berita ini cukup bagus untuk para pengembang aplikasi, karena hanya dengan mengandalkan in-app-purchase saja ternyata memang bisa menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda ketimbang menjual aplikasi tersebut. Pengembang aplikasi tidak perlu ragu lagi untuk melepas aplikasi nya secara gratis asalkan yakin dengan apa yang ditawarkan dan yakin bahwa memiliki faktor adiktif dan memiliki nilai plus sebagai peningkat emosi ataupun adrenalin, maka saya rasa tidak ada salahnya dicoba melepas game di App Store secara gratis.

Saya sendiri memang belum pernah merilis apliaksi ataupun game di Apple App Store. Tapi saya yakin bahwa kita sebagai pengembang aplikasi harus mencoba berbagai cara sebelum tahu bisnis model mana yang paling cocok dengan aplikasi ataupun game yang kita buat. Untuk mencoba game Temple Run anda bisa menuju ke halaman ini.

Share
Published by
Putra Setia Utama

Recent Posts

Cisco Peringkatkan Kerentanan Kritis Dalam Cisco Data Center Network Manager

Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!

January 7, 2020

Optimal idM Meluncurkan OptimalCloud Partner Platform

Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!

January 6, 2020

Google Siapkan Coral Accelerator Module dan Coral Dev Board Mini untuk Tahun 2020

Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…

January 3, 2020

Google Kembangkan Model Kecerdasan Buatan Untuk Deteksi Kanker Payudara

Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…

January 3, 2020

Google Dorong Fitur Bubbles Notifications Ke Versi Stabil

Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…

December 31, 2019

Samsung Siapkan Lima Proyek dan Empat Startup C-Lab Untuk CES 2020

Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…

December 30, 2019