[Sumber: Maxpixel]
Teknojurnal – Tahun 2018 akan menandai peringatan 10 tahun Google Play Store dalam menyediakan berbagai macam aplikasi bagi para pengguna Android. Dan sampai saat ini, telah terdapat miliaran proses penginstalan aplikasi dan juga pembaruannya.
Melihat hal tersebut, Google akan senantiasa meningkatkan keamanan dan kinerja agar pengguna memperoleh pengalaman positif saat mencari dan menginstal aplikasi serta game kesayangan. Untuk mencapai tujuan ini, tanggal 19 Desember 2017 ini, Google mengenal tiga desain perubahan kepada para developer Android yang akan diimplementasikan mulai tahun 2018 mendatang.
Beberapa perubahan yang akan diberlakukan oleh Google untuk para developer dalam mengembangkan aplikasi baru atau memberikan pembaruan terhadap aplikasinya diantaranya adalah terkait dengan kebutuhan level API minimal, dukungan sistem 64-bit,dan juga penambahan metadata keamanan.
Kebutuhan Level API Minimal
Perubahan pengembangan API memberikan peningkatan pada keamanan dan perlindungan privasi dari sistem Android. Hal ini dilakukan agar para developer Android dapat mengamankan aplikasi yang dikembangkan dan juga melindungi pengguna dari bahaya malware.
Selain itu, beberapa peningkatan API juga memberikan pengalaman baru melalui atribut targetSdkVersion. Sebagai contoh, hanya aplikasi yang menggunakan atribut targetSdkVersion dari API 23 (level API untuk Android 6.0) atau lebih tinggi yang memberikan kontrol data pribadi, seperti kontak dan lokasi.
Untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi para pengguna, Google Play Console akan memberlakukan beberapa hal, sebagai berikut:
- Pada Agustus 2018, semua aplikasi baru harus menargetkan level API 26 (Android Oreo) atau lebih tinggi.
- Pada November 2018, semua pembaruan aplikasi yang tersedia di Google Play Store harus menargetkan level API 26 (Android Oreo) atau yang lebih tinggi.
- Pada tahun 2019 dan seterusnya, setiap tahun kebutuhan atribut targetSdkVersion pada aplikasi baru dan pembaruan aplikasi akan selalu ditingkatkan.
Dukungan Sistem 64-bit
Saat ini, lebih dari 40% perangkat Android yang terhubung ke internet memiliki dukungan sistem 64-bit, meskipun masih mempertahankan kompatibilitas terhadap sistem 32-bit.
Dukungan platform arsitektur 64-bit dikenalkan bersamaan perilisan sistem Android 5.0. Pada aplikasi dengan pustaka native, arsitektur 64-bit menawarkan kinerja yang lebih baik secara signifikan.
Melihat fakta tersebut, masa depan perangkat Android dapat berubah dengan hanya mengusung dukungan tunggal arsitektur 64-bit. Oleh karena itu, Google mengantisipasi hal tersebut dengan memberlakukan persyaratan dalam Google Play Console, yang mana setiap aplikasi baru atau pembaruan aplikasi dituntut untuk menyediakan dukungan terhadap selain perangkat berarsitektur selain 32-bit.
Setiap aplikasi yang dirilis dengan mengusung dukungan pustaka 32-bit, harus memiliki dukungan sistem 64-bit sebagai alternatifnya. Dukungan tersebut dapat diberikan dalam perilisan satu APK yang sama maupun dalam APK yang berbeda. Perubahan ini akan diberlakukan oleh Google pada bulan Agustus 2019 mendatang.
Penambahan Metadata Keamanan
Meskipun tidak memberikan dampak secara langsung bagi developer untuk melakukan sesuatu, Google akan merilis sejumlah kecil metadata keamanan baru di atas setiap APK untuk memberikan verifikasi bahwa aplikasi tersebut didistribusikan secara resmi dari Google Play Store.
Metadata keamanan ini seolah seperti label original dari Google Play Store untuk aplikasi Android yang terdistribusi. Google akan menyisipkan metadata ini ke dalam APK Signing Block tanpa mengubah fungsi dari aplikasi. Penambahan ini akan diberlakukan oleh Google pada awal tahun 2018 mendatang.
[Sumber: Android Developer Blog]