Tim Freejam Bangun Loyalitas untuk Game Robocraft Melalui Strategi Pengembangan yang “User-Friendly”


* Artikel ini adalah hasil kerja sama dengan Intel Developer Zone. Artikel asli bisa dilihat di link ini.

Bagi yang belum tahu, Robocraft adalah sebuah “Games as a Service” online yang mendorong pemainnya untuk turut serta membuat aspek-aspek dari konten game-nya. Secara spesifik, pemain membuat robot yang berfungsi sebagai agen utama di dalam game.

Karena para pemain dipanggil untuk bersama-sama membangun game-nya — dan karena kebanyakan dari mereka berumur muda seperti 10 tahun dan bermain Robocraft di teknologi lawas — fokus ke pengguna adalah inti dari proses kreatif bagi Freejam sebagai developer game-nya.

Keputusan inti seputar pemrograman dan desain game yang dibuat di awal proses pengembangan didasarkan pada keinginan untuk membangun loyalitas pengguna dan membuka akses ke sebanyak-banyaknya pengguna. Pada saat yang sama juga memberikan mereka sebuah game yang terlihat bagus dan juga menyenangkan untuk dimainkan.

Keputusan ini menimbulkan tantangan untuk developernya, namun setelah menjalani proses selama dua tahun, Freejam telah mencapai tujuannya untuk mendapatkan pengguna loyal dan game yang menarik dan menyenangkan.

Tahap Awal

Robocraft adalah sebuah game third-person shooter (TPS) online yang pertama kali diperkenalkan oleh Freejam pada tahun 2013. Gameplay-nya melibatkan para pemain menggunakan blok individual untuk membuat robot-robot yang dapat berkelahi satu sama lain. Pemain dapat membuat tim dan target dari game-nya adalah menghancurkan sebanyak-banyaknya robot lawan atau merebut markas musuh.

Strategi Membangun Loyalitas Pengguna oleh FreejamGambar 1: Contoh robot yang unik – sebuah pesawat

Mirip dengan game lainnya yang berjenis membangun, pembuatan konten oleh pengguna sangatlah penting. Sebastiano Mandalà, Cofounder dan Chief Technology Officer di Freejam, menjelaskan: “Ketika kami memulai, kami tahu bahwa game-nya harus kreatif, dan pada akhirnya kita mendapatkan 300 kubus yang berbeda yang dapat digunakan oleh pemain untuk membuat robot yang unik yang terlihat cantik dan juga berbahaya di medan perang.”. Gambar 1 dan 2 menampilkan contoh dari robot unik tersebut.

Strategi Membangun Loyalitas Pengguna oleh FreejamGambar 2: Contoh robot yang unik – sebuah kapal

Untuk memastikan level pembuatan konten oleh pengguna, tim Robocraft original yang terdiri dari lima orang harus memutuskan teknologi terjangkau mana yang dapat mereka gunakan untuk pemrogramannya. Tim tersebut akhirnya memilih Unity. Mandalà mengatakan, “Kami tidak memiliki engine buatan sendiri, yang berarti kita belum mengembangkan kodingan yang spesifik ke platform tertentu. Kami hanya menggunakan apa yang sudah disediakan dari [teknologi] Unity, yang mana kompatibel dengan banyak platform.”

Unity cocok dengan kriterianya; namun, tim tersebut menemukan tantangan dalam pengimlementasian pemrograman yang spesifik. “Sebagai contoh”, kata Mandalà, “semua kubus tersebut yang di-render di layar ternata sangat sulit bagi kebanyakan kartu grafis, karena ribuan kubus diakftikan secara spesifik. Pada akhirnya, kami harus membuat semacam trik untuk menumpuk grafiknya dan collider untuk phyisics-nya agar ia dapat berjalan dengan mulus, terutama pada mesin kelas bawah.”

Sebagai tambahan dari pembuatan konten oleh pengguna, pertimbangan untuk pemain yang menggunakan teknologi kelas bawah jugalah penting. Mandalà berkomentar, “Dengan Robocraft, kami menargetkan anak-anak yang berumur di antara 10 dan 14 tahun dan juga remaja yang lebih tua dan desawa. Namun anak-anak biasanya tidak memiliki komputer yang kuat, jadi kami dipaksa untuk mendesain game-nya agar dapat digunakan dengan teknologi yang lebih tua.”

Pemrograman Inklusif

Untuk membuat basis pengguna yang loyal, Freejam menginginkan agar Robocraft dapat diakses oleh berbagai macam pemain di berbagai macam sistem komputasi. Pemrograman awal melibatkan penargetan kartu grafis tua dan juga yang baru, termasuk kartu yang terintegrasi dan non-terintegrasi. Timnya saat ini menggunakan Unity 4 dan Microsoft DirectX 9 untuk memrogram game-nya.

Mandalà mengatakan, “Kami tahu bahwa memrogram untuk mesin yang lebih baru itu lebih “keren”, dan kami mungkin akan menargetkan mereka nanti, setelah kita sudah mengontrol apspek kelas bawah secara penuh. Sebagai contoh, kami akan dapat mendefinisikan secara lebih detail untuk hal-hal seperti shading dan soft shadow, agar game-nya terlihat lebih bagus. Ini akan memerlukan untuk berganti ke Unity 5 dan membuat sebuah versi spesial untuk DirectX 11 atau 12. Kami akan memperbagus game yang sebetulnya sudah bagus untuk mesin yang lebih cepat. Ini adalah proses terus-menerus, dan itu adalah bagian dari rencana kami untuk kedepannya.” Saat ini, Robocraft beradaptasi dengan sumber daya komputasi masing-masing pemain, mendeteksi spesifikasi sistem seperti fill rate CPU dan GPU dan dijalankan sesuai dengan itu.

Desain Grafis

Tantangan tambahan datang dari desain grafis. Mandalà menjelaskan: “Karena pemain yang membuat robot, setiap robot memiliki bentuk yang unik. Awalnya, dengan Unity 4, kami me-render setiap kubus secara terpisah dan ditugaskan ke collider tersendiri, namun baik engine rendering dan physics tidak bekerja dengan baik di banyak mesin. Dengan ribuat primitif, performa Unity 4 tidaklah cukup, jadi kami harus mendesain ulang kodingannya agar dapat menangai skenario kami. Dengan algoritma baru, jumlah panggilan untuk menggambar objeknya secara drastis berkurang, sementara collider-nya disederhanakan dan dibuat berkerumun. Terakhir, kami menggabungkan optimalisasi tersebut ke proses desain sebelum game-nya diluncurkan.” Gambar 3 menampilkan bentuk yang berubah dari sebuah robot yang dihancurkan ketika bertarung.

Strategi Membangun Loyalitas Pengguna oleh FreejamGambar 3: Robot ketika dihancurkan

Untuk mengoptimalkan game yang ditujukan untuk PC dengan GPU terintegrasi menggunakan DirectX, tim Freejam meminimalisir jumlah panggilan menggambar objek, menumpuk semua kubus yang menyusun sebuah robot ke satu pangginalan penggambaran sebisa mungkin.

Optimalisasi fill-rate sangat penting untuk kartu yang terintegrasi, untuk mengoptimalkannya, tim Freejam mengimplementasikan sebuah algoritma untuk melewatkan bagian kubus yang terhalang oleh kubus lain secara dinamis.

Terakhir, game-nya memanfaatkan sistem Unity LoD untuk mengurangi jumlah panggilan penggambaran objek dan poligon dari bagian dinamis sebuah robot yang letaknya berada jauh dari kamera.

Resolusi layar juga menghadirkan beberapa masalah. Mandalà mengatakan, “Resolusi layar itu berkaitan dengan fill rate. Kartu grafis terbaru bisa mengatasi resolusi tinggi tanpa masalah, sedangkan kartu yang lama terkena dampak yang besar. Untuk mengatasi masalah ini, kami mengimplementasikan penyetelan ganda resolusi grafis, dari ‘fastest’ hingga ‘fantastic’ dan beberapa di antaranya. Optimalisasi spesial digunakan untuk mode yang paling ringan, sedangkan detail grafis diaktifkan untuk mode yang paling berat untuk kartu grafis baru.” Gambar 4 menampilkan game di mode ‘fast’. Forward rendering dan shadow diaktifkan. Deferred shading dan relative post process effect tersedia untuk penyetelan tertinggi.

Strategi Membangun Loyalitas Pengguna oleh FreejamGambar 4: Resolusi layar yang dioptimalkan

Mandalà mengatakan: “Terima kasih untuk Unity 5 dan optimalisasi di engine barunya yang keren, kami sudah merencanakan untuk menambahkan fitur-fitur baru yang dapat membuat game-nya lebih realistis, berkenaan dengan physic dan grafis.”

Peran Intel

Untuk memastikan game-nya berjalan dengan lancar di arsitektur Intel, tim Freejam menjalankan Robocraft di middleware Unity, yang mana seperti yang diobservasi oleh Mandalà adalah engine yang bagus untuk platform Intel. “Namun,” tambahnya, “kami menggunakan beberapa optimalisasi khusus di game-nya untuk membaiki performa di platform Intel dan kami telah meoptimalisasinya untuk sistem 32-bit dan 64-bit juga. Di waktu yang dekat, kami akan lebih fokus ke pemanfaatan teknologi multi inti Intel untuk pemain kami yang memiliki PC kelas atas.”

Tim Freejam juga menggunakan banyak tool dari Intel, terutama untuk anaisa dan quality assurance (QA). “Terutama Intel Graphics Performance Analyzers [Intel GPA],” kata Mandalà, “telah menjadi bagian esensial untuk membantu kami dalam mengoptimalisasi performa. Performa sangat penting bagi kami, seperti yang kami telah ketahui bahwa ada koneksi yang kuat antara frame rate dan retensi pemain. Kami telah menggunakan Intel GPA untuk mendiagnosa penyebab kemacetandan mengoptimalisasi game untuk menaikkan frame rate-nya dan, oleh sebab itu juga, retensi.”

Tool seperti Intel GPA menginformasikan tim Freejam tentang bagaimana cara mengoptimalkan kode rendering dengan baik, namun Robocraft lebih terkait dengan CPU dibandingkan dengan GPU. Mandalà mengatakan, “Kami mengoptimalkan CPU-nya sembari menghormati apa yang sedang terjadi dengan GPU-nya.” Ia menambahkan, “Dukungan dari Intel selalu kelas satu! Tool-nya bagus, terutama Intel GPA, meskipun target utama saya adalah menggunakan VTune dengan Unity.”

Pengetesan dan Pasca Pengembangan

Tim Freejam mengetes game melalui proses QA internal yang terdiri dari banyak interasi sebelum sebuah ekspansi dirilis. Prosesnya termasuk sebuah test bed ekstensif dari PC-PC Intel, dari mereka yang menggunakan prosesor Intel Core Duo hingga mereka yang menggunakan prosesor Intel Core i7.

Sifat Robocraft sebagai Games as as Service membuat tim Freejam dapat mengetes beberapa fitur di lingkungan pengguna yang tertutup, mengambil masukan dari komunitas. Masukan dari komunitas dimonitor tiap saat, karena itu adalah bagian esensial dari proses pengembangan.

Freejam adalah developer indie yang merilis sendiri Robocraft. Mandalà mengatakan, “Kami membuat kemajuan yang bagus dalam membesarkan komunitas selagi kami mengevolusikan game-nya. Kesuksesan pasar kami juga dikarenakan kerja sama kami dengan Intel, platform hiburan Steam, dan lainnya yang bekerja sama dengan kami untuk mendapatkan jutaan pemain di seluruh dunia.”

Tim Freejam memeiliki rencana untuk memperbaiki game-nya, termasuk menambahkan beebrapa mode game, opsi kreatifitas, fasilitas komunitas dan sosial, dan elemen-elemen lainnya. Virtual reality juga berada di radar untuk dieksplorasi. Mandalà mengatakan, “Kami akan terus bergantung pada platform, dukungan, tool dari Intel untuk pengembangan, pengetesan, dan optimalisasi seterusnya dan untuk menjaga agar game-nya sejalan dengan perkembangan teknologi CPU dan GPU. Semakin banyak kekuatan pemrosesan yang kami miliki, semakin bagus performa game-nya dan semakin ‘fantastis’ penyetelannya. Ke depannya, sebagai contoh, kami akan membuat game-nya lebih sedikit terkait dengan CPU untuk memperbaiki kecepetan dan grafis lebih jauh dengan menggunakan arsitektur multi inti Intel dengan kode multithreaded.”

Freejam juga telah mendiskusikan dengan Intel bagaimana untuk bekerja sama untuk menaikkan kesadaran untuk baik merek dan produk di dalam komunitas masing-masing.

Rencana ke Depan

Komunitas pengguna Robocraft selalu menjadi penyetir utama untuk Freejam. Mandalà mengatakan, “Kami selalu percaya pada game, dan firasat kami adalah itu akan menjadi bagus. Sudah menjadi keuntungan tersendiri untuk mendapatkan konfirmasi dari komunitas yang bergairah bahwa mereka menyukai game-nya. Kami sering berkomunikasi langsung dengan mereka — setiap hari malah. Kadang-kadang mereka membenci kami, dan kadang mereka mencintai kami. Bisa cukup melelahkan untuk terus mencoba dan tidak ketinggalan dengan mereka, namun juga bisa terasa euforia.”

Mandalà mengatakan bahwa interaksi komunitas adalah apa yang mendorong kecepatan pembaruan game. “Kami memiliki banyak ide-ide besar, dan kami membagikan dan mendiskusikan teori kami dengan komunitas. Itu lah kenapa kami berkembang dengan cepat.” Kecepatan teknologi memiliki peran dalam kecepatan pembaruan, dan juga, kata Mandalà, “semakin cepat hardware performa tinggi turun harganya, semakin cepat kita dapat menyajikan komunitas kami untuk bermain Robocraft dengan grafis yang lebih bagus, karena arsitektur baru mendukung penyetelan kualitas tinggi untuk game-nya.”

Pertumbuhan game-nya juga berarti pertumbuhan untuk Freejam. Dimulai dengan tim terdiri dari lima orang, perusahannya kini telah berkekspansi menjadi 50 anggota tim dalam waktu dua tahun. Mandalà mengatakan peningkatan ini diperlukan karena banyaknya jumlah fitur yang ingin diimplementasikan, namun transisinya cukup menantang. “Ini adalah tantangan yang baik. Kami dipaksa untuk menggunakan struktur yang lebih baiki untuk kami sendiri, yang mana sampai saat ini adalah hal yang positif. Kami juga perlu untuk meningkatkan usaha pemasaran dan menginvestasikan sumber daya yang lebih banyak untuk itu.”

Semua pertumbuhan ini berdampak pada game yang solid dengan pengikut yang loyal. Tim Freejam telah mengetahui bahwa sejak Freejam merilis Robocraft, beberapa game lain telah dirilis dengan konsep yang mirip. Mandalà mencatat bahwa game-nya akan terus diperbarui dan bertambah di berikutnya: “Sebagaimana Robocraft adalah sebuah layanan online, perkembangannya dilakukan terus menerus. Kami telah mengembangkan selama lebih dari dua tahun saat ini, namun masih banyak yang harus kami kerjakan. Kami belum selesai!”

Mandalà menyarankan developer yang sedang berencana untuk membuat proyek Games as a Service online yang mirip dengan Robocraft untuk bersiap-siap untuk perjalanan yang panjang dan menantang. Ia mengatakan, “Siap-siap untuk mengembangkan konten baru secara terus menerus, memperbaiki fitur, mendorong puaran  masukan yang sehat dari komunitas, dan terlibat dalam kerja sama dengan pelaku inti teknologi dan platform. Terus analisa perilaku game dan pemain, tes ide, dan tambah atau perbaiki layanan dengan iterasi produk yang yang layak secara minim. Dorong ide yang bagus, dan pikirkan ulang atau hapus yang tidak bekerja dengan baik. Terakhir, harapkan apa yang tidak diharapkan, dapatkan data sebanyak mungkin, dan gabungkan data tersebut dengan kreatifitas dan intuisi untuk menggerakkan visi dari game yang kamu dan komunitas kamu sedang bangun.”

Tim Freejam terbuka untuk dikontak oleh developer lain dan dengan senang hati akan mendiskusikan proyek sembari minum kopi atau via Skype. Mandalà dapat dihubungi melalui akun Twitter dia @sebify.

Kesimpulan

Dengan menggunakan Unity dan DirectX, dan bekerja sama dengan Intel, Freejam telah membuat game online — Robocraft — yang menarik untuk pemain di segala umur dan dapat dijalankan dengan baik di berbagai macam teknologi komputasi.

Fokus di kegunaan menyebabkan tim Freejam membuat berbagai macam keputusan dibandingkan jika mereka fokus pada penampilan. Sebagai contoh, game-nya didesain agar dapat dijalankan di teknologi lama dan berdapatasi dengan setiap sumber daya komputasi pemain.

Optimalisasi dilakukan untuk memastikan bahwa sistem-sistem lama ini dapat mengatasi grafik game-nya. Robocraft saat ini masih sedang dikerjakan dan Freejam mengantisipasi pembaruan yang menarik ke depannya.

* Artikel ini adalah hasil kerja sama dengan Intel Developer Zone. Artikel asli bisa dilihat di link ini.