Bagi para developer Android,mungkin sudah tidak asing lagi dengan API (Application Programming Interface) yang digunakan Google untuk Android adalah Java dari Oracle. Pada akhir tahun 2015, terdengar bahwa Google mengumumkan akan berpindah dari API Java dan akan menggunakan API OpenJDK milik Oracle yang berlisensi open source.
Pada Android, sebagian besar aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman Java sehingga bagi para developer yang ingin belajar bahasa pemrograman Java atau ingin belajar membuat aplikasi Android, maka harus memiliki salah satu hal yang penting dalam komputernya yakni JDK (Java Development Kit). JDK adalah Java yang dikembangkan oleh Oracle. Sedangkan OpenJDK adalah Java versi open source milik Oracle yang dikembangkan oleh komunitas dan akan mulai digunakan oleh Google pada sistem operasi Android N.
Pada Android N, Google mengatakan akan menggunakan OpenJDK, JDK dari Oracle yang berlisensi open source dan meninggalkan API yang berlisensi berbayar dari Oracle. Google juga mengatakan bahwa Android adalah platform yang bersifat open source sehingga sejalan dengan OpenJDK yang berlisensi open source.
Pergantian API ini diberitakan oleh Google akan memberikan kemudahan bagi para developer dalam membuat aplikasi pada sistem operasi Android karena kode yang digunakan akan menjadi lebih sederhana dari sebelumnya.
Langkah Google menggunakan OpenJDK tidak lain karena dipicu oleh perseteruan antara Google dan Oracle. Dalam hal ini, Oracle menuntut Google terkait permasalahan hak cipta atas penggunaan API Java di Android. Sedangkan Google menganggap API itu bersifat bebas karena hanya berperan sebagai media agar dua aplikasi dapat berkomunikasi satu dengan yang lain. Selain itu, Google menganggap API itu tidak dapat dipatenkan hak ciptanya.
Implementasi Android saat ini berdasarkan pada Java 7, sementara pada OpenJDK sudah mendukung versi terbaru yaitu Java 8. Sehingga dengan menggunakan OpenJDK ini memberikan jalan untuk menggunakan fitur terbaru seperti lambda yang merupakan fitur yang digunakan untuk membuat fungsionalitas menjadi data yang bisa di passing kedalam suatu method sebagai parameter. Dengan adanya hal ini diharapkan dapat memberikan perbaikan kualitas terhadap Android developer.