Tips Pemasaran Pra-Peluncuran Produk Untuk Startup


prelaunch“Just because you aren’t ready to talk about your product or service, doesn’t mean that you can’t start engaging with your market”. Saya lupa pernah denger kata-kata ini dimana, tapi menurut saya memang seperti itu realitanya. Banyak yang merasa produk dari startup mereka belum cukup pas untuk di launch. Nah kalau tidak meluncurkan produk anda, bagaimana anda bisa tahu produk anda itu akan sukses atau tidak.

Tapi ya kalau masih ragu dan belum yakin atau mau lihat respon, ada cara yang lebih aman, yaitu dengan melakukan pre-launch. Atau biasanya sering disebut closed beta invitation, atau bahkan yang lebih ekstrim produk belum ada tapi sudah pre-launch. Nah berikut adalah tips-tips dasar dan singkat mengenai pre-launch untuk startup anda:

  • Membangun produk yang berkualitas dan layak guna serta dapat memberikan solusi untuk masalah yang ada di kehidupan nyata adalah sesuatu yang sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini merupakan modal awal untuk sebuah kegiatan marketing. Jadi, pastikan produk anda memiliki nilai plus dalam kualitas dan dalam nilai guna bagi orang banyak.
  • Kumpulkan alamat email orang-orang yang menjadi target market dari startup anda. Gunakan juga “splash page” untuk mengundang pengguna umum, mendaftarkan emailnya untuk mendapatkan update terbaru mengenai produk startup anda. Setelah itu yang perlu anda lakukan adalah menginformasikan update produk anda dengan melakukan email blast ke orang orang-orang tersebut.
  • Ajaklah seorang “key influencer” yang cocok dengan target pasar anda untuk bisa memberikan semacam testimoni dari “sneak preview” produk anda. Setelah itu buatlah semacam press release ataupun news update ke media.
  • Anda bisa membangun sebuah network yang isinya adalah “influencers” yang memang cocok dengan produk dan pasar anda. Jangan lupa untuk juga berdiskusi dengan orang-orang yang berpengalaman di bidang yang berkaitan dengan produk anda. Dapatkan respon dari mereka dan jangan lupa libatkan mereka dalam proses pre-launch.
  • Saat anda berada di fase pre-launch, jangan menyelenggarakan event dalam skala umum. Batasi undangan anda. Pilihlah orang-orang yang memang kompeten menurut anda. Karena jika produk anda ternyata mendapatkan respon yang biasa saja atau bahkan negatif, “pencitraan” anda masih bisa terjaga, dan anda bisa perbaiki hingga siap melakukan tahap launch.
  • Buatlah semacam website, blog atau media lainnya yang menampilkan kalimat singkat yang bisa membuat orang penasaran dan mendeskripsikan produk atau startup anda.
  • Untuk exposure yang maksimal, anda dapat merekrut “volunteer” yang bisa menjadi “early adopter” dan berbicara/melakukan networking mengenai produk anda di sela-sela event, meetup ataupun gathering kecil. “Volunteer” dirasa penting karena mereka mereka bisa menjadi ujung tombak anda dalam membantu anda di tahap pre-launch marketting.
  • Jika anda memiliki dana lebih, anda bisa membuat sebuah kontes berhadiah, untuk menarik perhatian dan rasa penasaran calon pengguna anda. Tetapi jika dirasa dana anda minim, lakukanlah kebalikannya, andalah yang ikut kompetisi bersama dengan produk anda tentunya. Jika berhasil di kompetisi tersebut atau bahkan menjadi pemenang, tentunya anda akan mendapatkan publikasi gratis.
  • Sebarkan berita berita mengenai produk anda di media online seperti blog, forum dan lain-lain. Dan juga di media offline seperti majalah. Tentunya untuk menghemat pengeluaran anda, anda bisa memulai dari media online yang memang memiliki target pasar yang sejenis dengan produk anda.
  • Jangan lupa juga untuk aktif berkomunikasi melalui social media.