Produk, ide, atau gagasan yang baik jika tidak disampaikan dengan baik, tidak ada yang akan menerimanya. Lalu sebaliknya, gagasan yang buruk bisa menjadi bagus jika disampaikan dengan amat sangat baik. Komunikasi itu adalah bagian penting dari kehidupan. Komunikasi adalah media atau jembatan antara gagasan yang ada di otak kita dengan persepsi otak orang lain.
Salah satu bentuk komunikasi adalah presentasi. Berbeda dengan ngobrol biasa, presentasi ini biasanya lebih satu arah. Contoh presentasi misalkan seorang murid mempresentasikan karya ilmiahnya di depan kelas, seorang dosen mempresentasikan materi kuliah di depan mahasiswanya, seorang sales mempresentasikan produk yang ia jual, seorang calon presiden mempresentasikan visi misi yang ingin ia bawa, dan masih banyak contoh lainnya. Jika sang murid tidak bisa mempresentasikan karyanya dengan baik nilainya akan buruk, jika sang dosen tidak
bisa mempresentasikan materi kuliahnya dengan baik mahasiswanya tidak akan ada yang mengerti, jika seorang sales tidak bisa mempresentasikan produknya maka tidak ada yang ingin membeli produknya, dan jika calon presiden tidak bisa mempresentasikan visi misinya maka dia tidak akan di pilih. Oleh karena itu, presentasi merupakan teknik yang sangat penting untuk kita pelajari dan kita latih.
Dengan ritual saya menonton video TED minimal sehari sekali, saya menemukan sebuah video menarik tentang tips presentasi dari David S. Rose yang membahas tentang pitching kepada venture capital. Saya tidak akan mengulas bagian tentang venture capital-nya, tapi saya akan mengangkat teknik presentasi yang ia sampaikan. Sebelum masuk ke tips presentasinya, dalam presentasi salah satu ruh utamanya adalah integritas dan passion. Dua hal ini merupakan kunci utama agar presentasi kita bisa mempengaruhi dan menginspirasi pendengar kita.
Contoh integritas dan passion misalkan kita undang pembicara hebat sekelas Mario Teguh, yang dari teknik presentasi sudah sangat hebat sekali tapi dia diminta untuk mempresentasikan teori aerodinamika pada sayap pesawat yang menggunakan rumus-rumus fisika, tentu dia tidak akan bisa membawakannya sebaik jika dia membawakan tema tentang bisnis. Berbeda jika yang menyampaikannya adalah pak Habibie yang secara integritas memang terbukti hebat di bidang itu dan secara passion memiliki kecintaan tentang dunia engineering. Oleh karena itu, ketika kita tidak memiliki dua hal itu, rasanya sulit untuk bisa mempresentasikan materi kita ke orang lain.
Lalu tips berikutnya adalah dari sisi teknik alat penyampaiannya. Biasanya kalau presentasi, kita menggunakan alat bantu seperti infocus, laptop, dan menggunakan perangkat lunak seperti Microsoft Power Point atau Keynote. David S. Rose memberikan tips bagaimana baiknya menuliskan materi kita di dalam layar presentasi kita. Dia memberikan contoh bagaimana Bill Gates membuat slide presentasinya dan bagaimana Steve Jobs membuat slide presentasinya. Bisa kita lihat betapa fenomenalnya setiap presentasi keynote dari Steve Jobs (apalagi ketika launching iPhone 1) yang langsung membuat produk itu laku besar-besaran di pasar. Bahkan ketika tidak ada inovasi yang tinggi, Steve Jobs masih mampu membawakan keynote dengan sangat baik lagi. Apa rahasia slide Steve Jobs? Coba perhatikan gambar di bawah ini:
Steve Jobs tidak menggunakan poin-poin di dalam slidenya, dia tidak memasukan kalimat panjang, apalagi paragraf di dalam slidenya. Yang ada hanya gambar atau grafik atau kalimat atau video atau demo. Mengapa dia melakukan ini? Steve Jobs ingin penonton fokus kepada dirinya, fokus kepada apa yang ia katakan, fokus kepada kalimat-kalimat mutakhir yang ingin dia keluarkan, bukan malah membaca butiran-butiran slide yang ada di panggung, bukan sibuk mencatat paragraf yang ada di panggung, tapi sibuk mendengarkan kalimatnya. Materi yang ada di slide presentasi berbeda dengan materi yang dibagikan ke pendengar (handout). Ketika presentasi, buatlah orang fokus pada kita. Short… short bullet points = GOOD. Just the headline = BETTER. Only image = BEST.
Setelah itu, David memberikan tips-tips terkait teknik dan detail ketika kita ingin membawakan presentasi. Berikut adalah beberapa tipsnya:
Yak berikut tadi adalah tips-tips dari David. S Rose yang saya dapat di video TED. Kalau dari saya sendiri, saya akan coba menambahkan beberapa tips berdasarkan pengalaman saya yang penting juga untuk melakukan presentasi.
Saya ingat dulu ketika saya presentasi, diberi waktu satu jam, slide saya bisa di atas 40 slide dengan banyak poin-point. Saat ini saya bisa presentasi 1 jam hanya dengan 10 slide saja (itupun udah termasuk judul, pengenalan, dan kata terima kasih). Kalau mau lihat dan membandingkan, ini slide presentasi saya di tahun 2011 dan ini slide presentasi saya di tahun 2013. Jadi memang semua itu butuh proses dan belajar. Semakin banyak jam terbang kita, presentasi kita pun akan semakin baik. Selamat terbang :)
Artikel ini merupakan guest post dari Adam Ardisasmita. Ia saat ini menjabat sebagai CEO di Arsanesia, sebuah studio game di Bandung. Ia juga merupakan anggota dari komunitas Game Dev Bandung. Pembaca juga bisa mem-follow akun Twitternya di @ardisaz |
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…