Belakangan ini cukup ramai saya dengar topik mengenai mobile payment, mulai dari NFC sampai M-commerce. Saya cukup penasaran apakah ada negara yang sudah mulai mencoba konsep ini secara nyata. Akhirnya setelah menjelajahi berbagai situs teknologi, saya berhasil menemukan satu contoh inovasi yang menggabungkan teknologi di bidang bidang smartphone dan e-commerce di kehidupan sehari hari. Konsep toko virtual dengan memanfaatkan teknologi QR codes, smartphone dan website toko online ternyata telah hadir di Korea dengan nama Tesco Subway Virtual Store.
Awalnya pihak Tesco hanya ingin melakukan ekspansi pasar untuk memonopoli jumlah supermarket di Korea. Sejalan dengan waktu serta beberapa survey mengenai gaya hidup masyarakat Korea, maka munculah ide untuk ekspansi dengan menggunakan media e-commerce. Pihak Tesco berpikir bagaimana mereka bisa melakukan ekspansi dengan menambah jumlah toko tapi dengan biaya pembuatan toko yang sangat rendah. Dari faktor – faktor tersebutlah akhirnya mucul konsep unik untuk membuat toko di terminal subway (kereta bawah tanah).
Bagian uniknya adalah, toko yang dibuat hanya berbentuk kertas yang di tempelkan di dinding. Kertas tersebut menampilkan gambar yang sangat identik dengan rak-rak yang memuat produk yang dijual pihak Tesco. Untuk membeli produk tersebut, pembeli hanya cukup melakukan scan pada QR code dengan smartphone mereka. Setelah memilih milih barang yang ada di kertas tersebut dan menentukan jumlahnya di aplikasi smartphone, kemudian proses pembayaran dilakukan secara online dan nantinya barang yang telah dipesan akan langsung diantarkan ke rumah si pembeli.
Pihak Tesco sendiri berharap dengan adanya virtual market ini, para pelanggan mereka dapat berbelanja ketika sedang menunggu jadwal subway datang. Mereka ingin mengubah waktu menunggu orang Korea menjadi lebih berguna. Mereka juga mengatakan dengan adanya produk ini, antrian panjang di supermarket dapat dihindari. Dengan didukung gaya hidup masyarakat Korea yang melek teknologi, produk virtual market mereka ini diharapkan laris dipenjuru Korea.
Produk yang dihadirkan oleh Tesco terbukti mampu memanfaatkan teknologi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta menyesuaikan dengan gaya hidup penggunanya. Produk yang mereka design mampu mempermudah penggunanya dalam hal berbelanja. Ini membuktikan jika faktor bisnis di gabungkan dengan teknologi secara tepat maka hasilnya akan memuaskan, baik bagi pengguna, maupun pihak pengusaha secara keseluruhan.
Saya jadi berfikir, kalau teknologi seperti ini bisa masuk dan berjalan di Indonesia, mungkin bisa sedikit mengurangi jumlah mini market yang jumlahnya luar biasa di sekitar rumah saya.