[Dokumentasi Tokocrypto]
Perkuat dominasinya, Tokocrypto sebagai pemimpin pasar jual beli aset kripto di Indonesia melengkapi platform-nya dengan fitur dan koin baru, yang sejak hari ini (16/5) sudah bisa digunakan oleh para pengguna.
Dalam siaran persnya hari ini, Tokocrypto memperkenalkan dua fitur baru untuk melengkapi fitur transaksi instan yang diluncurkan pertama kali pada Tahun 2018 lalu. Dua fitur ini adalah Order Book dan Private Trading.
CEO Tokocrypto, Pang Xue Kai mengungkapkan, “Melalui Order Book, pelanggan Tokocrypto dapat menentukan sendiri harga jual maupun beli aset kripto mereka, dan pasar akan memiliki peran besar dalam pergerakan harga itu sendiri.”
Dalam hal ini, pengguna dapat menentukan sendiri harga jual maupun beli aset kripto sesuai dengan harga yang sudah terdaftar di Order Book. Atau jika tidak sesuai, mereka bisa membuat pilihan baru yang juga bisa ditawarkan ke pengguna lain.
Pada tahap awal implementasinya ini, Tokocrypto akan menggratiskan biaya transaksi, baik untuk taker maupun maker. Namun setelah tanggal 12 Juni 2019 mendatang, pengguna akan dikenai biaya sebesar 0,2 persen sama seperti biaya transaksi di Tokocrypto selama ini.
Sementara melalui Private Trading, banyak keuntungan yang ditawarkan kepada para pengguna, termasuk di antaranya seperti biaya transaksi nol persen, volume transaksi yang besar, serta harga terbaik dari Tokocrypto.
Namun supaya bisa menggunakan fitur Private Trading ini, pengguna harus memiliki keanggotaan premium Tokocrypto dengan jumlah minimal transaksi yang akan dilakukan adalah senilai Rp 50 juta.
Selain dua fitur ini, Tokocrypto juga meluncurkan lima koin baru di layanannya. Di antaranya termasuk Gemini Dollar (GUSD), Paxos Standard Token (PAX), TrueUSD (TUSD), USD Coin (USDC), dan Tether (USDT).
Kabar baiknya, kelima koin baru ini merupakan stablecoin, yakni aset kripto yang nilainya dijamin dengan nilai dari aset dasar yang mendukung, seperti emas pada koin lama Digix (DGX) atau dolar Amerika Serikat pada kelima koin baru Tokocrypto tersebut.
“Stablecoin tidak terpengaruh oleh volatilitas ekstrem dari aset kripto, membuatnya dinilai lebih cocok menjadi alat pembayaran maupun perdagangan, yang disisi lain didukung oleh teknologi terkini dari blockchain layaknya aset kripto lainnya,” tutup Kai.