Tonggak.id, Bank Data Masalah sebagai Sumber Ide Inovatif untuk Membangun Startup


Tonggak

Indonesia ditargetkan akan menjadi The Digital energy of Asia pada 2020 mendatang. Sebagai upaya mencapai hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama KIBAR menginisiasi Gerakan Nasional 1000 Startup Digital. Setelah berjalan di 10 kota, tercatat 25.944 anak muda yang ingin merintis startup. Namun, tak semua berjalan lancar karena sulitnya peserta melihat peluang dan menciptakan solusi dari permasalahan.

Menjawab kebutuhan tersebut, Satu Data Indonesia Kantor Staf Presiden, Universitas Gadjah Mada, dan KIBAR menginisiasi hadirnya Tonggak.id. Pemberian nama Tonggak diambil dari filosofi bangunan yang kuat sehingga diharapkan startup dapat dibangun dari riset data kuat dan bisa bertahan. Dengan menemukan masalah dan data yang tervalidasi, startup bisa menemukan model bisnis yang tepat, target pasar, dan mampu bersaing.

“Keterlibatan Satu Data Indonesia-Kantor Staf Presiden (SDI-KSP) dalam menginisiasi Tonggak.id merupakan salah satu upaya kami dalam mendorong reformasi tata kelola data Pemerintah melalui pemanfaatan data. Hal penting untuk dilakukan karena kami percaya bahwa data akan bernilai lebih apabila data tersebut dimanfaatkan oleh pengguna data, baik oleh pemerintah maupun masyarakat umum pelaku startup,” ujar Robertus Theodore, Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden dalam acara peluncuran Tonggak.id.

Pemerintah sebagai pemilik data kini mulai ada keinginan membuka data untuk berbagai kepentingan dan Tonggak.id menjadi wadahnya. Data-data mengenai permasalahan yang ada di sekitar secara terkurasi, aktual, dan tervalidasi. Selain itu, platform ini bertujuan mempermudah akses dan intrepretasi terhadap suatu data agar semakin mudah digunakan.

“Melalui Tonggak.id, kami akan memberikan data untuk teman-teman yang ingin membuat startup agar dapat membangun bisnis berdasarkan permasalahan mendesak yang benar-benar nyata dialami masyarakat. Data tersebut kami dapatkan dari hasil riset kampus, lembaga pemerintahan, dan komunitas,” papar Octa Ramayana, Co-Founder Tonggak.id.

Sebagai tahap awal, Tonggak.id fokus memberikan data pada enam kategori berdasarkan program prioritas Presiden Joko Widodo. Data permasalahan yang dipaparkan meliputi bidang ketahanan pangan, maritim, pendidikan, kesehatan, kebudayaan, dan logistik. Meskipun nantinya tak menutup kemungkinan akan fokus pada permasalahan lainnya di Indonesia.

Website Tonggak.id kini sudah bisa diakses meskipun masih dalam versi beta. Diharapkan platform ini berfungsi optimal sebagai sumber data dan inpirasi untuk bisnis berbasis riset bagi para startup. Data yang dibuka ke depannya pun bisa melahirkan solusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

Dalam acara peluncuran Tonggak.id hadir pula para pembicara yang membahas isu keterbukaan data di Indonesia. Adapaun beberapa di antaranya, Eddy Junasin (Kepala Sub Direktorat Pengembangan Usaha, Unveritas Gadjah Mada), Enda Nasution (Excecutive Director, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital), dan Ketut Yoga (Founder, Kok Bisa Channel.