Berbicara mengenai platform mobile saat ini, sepertinya tidak sah kalau tidak menyebutkan Android di dalamnya. Produk besutan Google ini cukup memiliki banyak penggemar. Tidak hanya pengguna saja, Android juga populer dikalangan pengembang aplikasinya. Di kalangan pengembang aplikasi sendiri, Android selain terkenal dengan poin kostumisasi dan kemudahan pengembangan, saya rasa Android juga terkenal dengan fragmentasinya. Hal yang terkadang cukup membuat pengembang aplikasi merasa kesulitan di tengah kemudahan dan fleksibilitas dari Android.
Android sendiri memang memiliki banyak vendor global maupun vendor lokal di berbagai negara. Tentunya para vendor tersebut mengeluarkan produk produk Android mereka yang sampai saat ini cukup memadati pasar dunia dan juga Indonesia. Nah, para pengembang Android saat ini dihadapakan dengan banyaknya produk produk tersebut. Masalah fragmentasi lagi lagi melekat di platform Android. Salah satu masalahnya adalah aplikasi yang dibuat menjadi tidak 100% kompatibel di perangkat Android yang ada di seluruh dunia.
Sebelum membahas lebih lanjut hal tersebut, mari kita lihat grafik berikut ini yang menggambarkan 20 perangkat Android yang paling banyak digunakan untuk mengakses sebuah aplikasi mobile.
Jika kita lihat tabel diatas, ukuran layar dari 20 perangkat tersebut cukup bervariasi. Sama halnya dengan spesifikasi dari perangkat tersebut. Tapi hal positifnya adalah perangkat perangkat tersebut memiliki cakupan pasar yang cukup luas. Mulai dari pasar low-end, mid-end hingga high-end. Mulai dari harga yang ekonomis sampai harga eksklusif.
Di samping itu kita juga bisa melihat bahwa Samsung, Motorola, HTC dan Amazon masih menjadi vendor yang paling sering digunakan untuk mengakses aplikasi mobile (menurut data yang diolah dari Distimo).
Sebenarnya menjadi penting untuk para pengembang aplikasi mobile di platform Android untuk selalu memperbarui informasi mengenai perangkat yang paling sering digunakan untuk mengakses aplikasi. Karena menurut saya pribadi, daripada harus memikirkan kompatibilitas semua vendor dan tipe produk yang ada, lebih baik fokus terhadap produk dan tipe yang sesuai dengan target pasar dan juga trend yang sedang mainstream, kemudian melakukan optimalisasi lebih lanjut.