Platform komunikasi konsumen untuk surat elektronik (surel) transaksional dan pemasaran, Twilio SendGrid, baru saja meluncurkan antarmuka pemrograman aplikasi baru, yang disebut dengan Email Validation API.
Antarmuka pemrograman baru ini dirancang untuk mempermudah pengembang maupun tim pemasaran dalam memvalidasi alamat surel dari para konsumen atau penggunanya.
Dalam operasinya, Email Validation API beroperasi secara real-time menggunakan mesin pembelajaran (machine learning) sebagai penyedia layanan kotak surat yang mudah untuk digunakan.
Dengan algoritma mesin pembelajaran yang digunakannya tersebut, antarmuka pemrograman akan memiliki protokol validasi, yang dapat mendeteksi dan mengirimkan pesan kesalahan, terkait dengan alamat surel dari pengguna.
Secara khusus, antarmuka pemrograman ini akan mendeteksi kesalahan ketik, alamat surel yang sudah tidak aktif, alamat surel yang tidak ada, surel yang sekali pakai, atau kotak surel bersama.
Selain itu, Email Validation API juga akan memeriksa sintaksis yang tepat, catatan DNS, domain sekali pakai, peran atau distribusi bersama, dugaan surel gagal terkirim, serta jenis kegagalan permanen yang dikenal.
Tujuannya, supaya pengirim (perusahaan dalam hal ini) tetap menjadi white hat sender, yakni pengirim yang hanya mengirim surel ke penerima yang telah memberikan izin tertulis untuk menerima surel dari pengirim.
Dengan demikian, perusahaan bisa mengatur ambang batas untuk bounce back di angka 50 persen. Atau jika sudah diblokir oleh beberapa penyedia layanan surel, perusahaan bisa menyesuaikannya hingga 80 persen atau lebih tergantung kebutuhan.
Perusahaan dapat secara terprogram menekan hasil validasi surel, baik itu vonis, skor, atau hasil pengecekan, dengan nilaiĀ kepercayaan pengiriman sesuai dengan yang diinginkan. Dalam hal ini, pengembang yang belum tahu caranya bisa mengunjungi halaman dokumentasinya.
Dengan jumlah surel yang mencapai 50 miliar surel per bulan, yang bisa digunakan sebagai set data untuk melatih mesin pembelajarannya, Twilio SendGrid juga akan memastikan layanan terbaik melalui antarmuka pemrograman aplikasi tersebut.
Saat ini, Email Validation API bisa digunakan untuk melakukan validasi hingga 2.500 kali untuk akun Pro atau 5.000 kali untuk akun Premier, setiap bulannya. Selebihnya, akan dikenai biaya tambahan mulai dari USD 0,01 untuk setiap kali validasi.
[Sumber: ProgrammableWeb]
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…