Kemarin, secara resmi XL merayakan acara ulang tahun yang ke-19 di markas besarnya, Graha XL, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut XL memberikan pengumuman mengenai laya nan dan teknologi terbarunya. Dian Siswari selaku Presiden XL mengatakan bahwa XL berkomitmen untuk ikut membangun Indonesia melalui bidang telekomunikasi.
Dia juga menambahkan bahwa selama 19 tahun beroperasi, XL telah ikut berkontribusi dalam membangun serta mengembangkan industri telekomunikasi Indonesia seperti tarif murah layanan suara serta SMS, layanan 3G, tower sharing, dan roaming nasional. Seiring dengan perkembangan zaman, XL juga telah mengarahkan dirinya pada layanan data dan internet cepat.
Sejak akhir 2014, XL telah meluncurkan layanan 4G-LTE di Yogyakarta, Bogor, dan Medan. Selanjutnya pada September 2015, XL menjadi operator pertama yang melakukan komersialisasi layanan 4G-LTE di Jawa dan Bali, yaitu Surabaya dan Denpasar. Nantinya pada bulan Oktober 2015, XL telah meluncurkan kartu SIM 4G yang sudah bisa dibeli oleh pelanggan dan masyarakat sehingga memungkinkan pelanggan baru tidak perlu mengganti kartu SIM di XL Center.
Kini layanan XL telah menjangkau sebagian besar populasi Indonesia di 33 provinsi yang didukung 55 ribu BTS dan jaringan fiber optik sepanjang lebih dari 31 ribu kilometer yang menghubungkan Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi, dan Kalimantan. Selain itu, XL telah memiliki kurang lebih 270 outlet di seluruh Indonesia.
Tak ketinggalan, masih dalam acara ulang tahun yang ke-19, XL memperkenalkan sistem informasi pemantauan penumpang DAMRI yang berbasis Internet of Things (IoT) yang ditandai dengan penandatangan nota kerja sama antara Dian Siswarini selaku Direktur Utama XL dan Agus S Subrata selaku Direktur Utama Perum DAMRI.
Sistem informasi pemantauan penumpang yang dirancang oleh XL ini bermanfaat bagi penumpang, pengemudi bis, dan pengelola manajemen perusahaan DAMRI. Untuk penumpang, sistem informasi yang berbentuk aplikasi ini memungkinkan penumpang agar dapat mengetahui waktu kedatangan bis sehngga dapat menghemat waktu tanpa perlu mengantri di terminal, mempermudah transaksi pembelian tiket, bahkan dapat memonitor anggota keluarga yang sedang dalam perjalanan.
Selain itu, bagi pengelola DAMRI, sistem ini akan mempermudah dalam memamntau lokasi keberadaan armada bis, kondisi bis, dan score card pegawai bis yagn beroperasi. Dengan hal ini, perusahaan DAMRI bisa mengoptimalkan kegiatan operasional, meningkatkan pelayanan, dan sekaligus menurunkan biaya operasional yang pada akhirnya Perum DAMRI akan bisa memaksimalkan pelayanan yang baik kepada pelanggannya.
Pada tahap awal, aplikasi sistem informasi yang dinamakan Passenger Information System ini akan dipasang pada 260 armada bis jalur Soekarno Hatta yang menuju ke beberapa wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.