VMware Kenalkan Tanzu, Untuk Merangkul VM dan Container Secara Bersama-sama


VMware Tanzu[ilustrasi Oleh Pixabay]

VMware mengumumkan sebuah set layanan baru bernama Tanzu Mission Control, pada acara VMworld yang digelar di kota San Fransisco tanggal 26 Agustus 2019 kemarin.

Set layanan baru tersebut dikembangkan berdasarkan tambahan pengetahuan dari akuisisinya terhadap Heptio tahun 2018 lalu, yang ditujukan untuk memungkinkan pengelolaan mesin virtual (virtual machines) dan container secara bersamaan.

Saat ini, perusahaan-perusahaan memang harus menghadapi lanskap yang semakin terfragmentasi. Perusahaan harus memelihara mesin virtual tradisional di aplikasi lamanya, sekaligus mengelola lingkungan Kubernetes yang lebih modern untuk aplikasi barunya.

Padahal untuk mengakomodir keduanya secara bersamaan, telah menimbulkan serangkaian tantangan tersendiri bagi manajemen di bidang Teknologi Informasi. Apalagi perusahaan juga harus mengelola sumber daya di berbagai layanan awan dan pusat datanya sendiri.

Tanzu pun bisa dianggap sebagai solusi. CEO sekaligus founder Heptio yang sekarang menjabat sebagai wakil ketua R&D VMware, Craig McLuckie percaya Tanzu dapat menerapkan kekuatan Kubernetes di seluruh lanskap manajemen yang kompleks tersebut.

Menariknya, selain akan menyatukan alat pengelola mesin virtual tradisional dan Kubernetes, VMware pun memiliki ambisi tinggi untuk menggabungkannya dengan teknologi dari platform sumber terbuka dan perusahaan lain yang berhasil diakuisisinya, seperti Bitnami, CloudHealth, dan Wavefront.

Ide akhirnya adalah menciptakan layanan terpusat, yang mencakup pengembangan, pengoperasian, hingga pengelolaan aplikasi untuk perusahaan.

Salah satu bagiannya adalah Tanzu yang ditujukan untuk mengelola kluster Kubernetes di mana pun mereka tinggal, dan Project Pacific yang dapat digunakan untuk menanamkan Kubernetes secara asli ke vSphere.

Dengan mengelola mesin virtual dan Kubernetes secara bersama-sama, menurut McLuckie, akan membawa beberapa keuntungan ke dalam perusahaan.

Salah satunya, menurut McLuckie, hadirnya Kubernetes dalam vSphere dapat menciptakan model baru bagi pelanggan VMware tradisional untuk lebih dekat dengan sumber daya yang terdapat di infrastruktur yang tangkas seperti layanan awan.

Selain itu, mereka juga bisa membawa kemampuan vSphere ke dalam Kubernetes untuk menciptakan isolasi yang lebih efisien.

Seperti visi cloud-native, yang mana selalu tentang memungkinkan perusahaan untuk mengelola sumber daya di mana pun mereka tinggal melalui satu lensa, inilah yang dilakukan VMware untuk mengumpulkan semua kemampuan di bawah naungan Tanzu.

[Sumber: TechCrunch]