Kini teknologi Augmented Reality (AR) telah banyak diimplementasikan dalam berbagai kebutuhan maupun aktivitas baik untuk media pembelajaran interaktif, hiburan, berita, informasi, dan masih banyak lagi di berbagai negara termasuk Indonesia.
Beberapa pengembang aplikasi maupun game lokal juga telah banyak mengembangkan aplikasi menggunakan teknologi Augmented Reality ini. Untuk mengembangkan aplikasi maupun game dengan teknologi ini pembaca dapat mencobanya menggunakan Vuforia SDK.
Vuforia ini sendiri merupakan SDK yang dikembangkan oleh Qualcomm untuk membantu pengembang dalam menciptakan aplikasi atau game yang memiliki teknologi Augmented Reality. Tentunya aplikasi maupun game yang dibuat dengan teknologi ini akan terlihat lebih interaktif dan hidup.
Contohnya saja ketika pembaca mendapatkan sebuah penanda yang hanya berupa kertas dan secara tiba-tiba akan muncul objek virtual 3 dimensi ketika ponsel pintar atau tablet diarahkan ke kertas penanda tersebut.
Pengembang dapat membuat objek virtual 3 dimensi itu dapat berinteraksi dengan pengguna aplikasinya baik itu berupa game, aplikasi pembelajaran, video, aplikasi dongeng, dan masih banyak lagi.
Dengan adanya Vuforia SDK ini akan memudahkan dan mempercepat pengembangnya dalam membuat aplikasi yang mempunyai teknologi Augmented Reality karena library dan fungsi-fungsi intinya sudah dibuat oleh Qualcomm sehingga pengembang tinggal berimajinasi dan mengembangkan aplikasi menarik menggunakan SDK ini.
SDK ini sendiri memiliki berbagai fitur menarik seperti memindai objek, memindai teks, mengenali bingkai penanda, tombol virtual, mengidentifikasi permukaan objek secara pintar, memindai dengan berbasis awan, mengenali target gambar, mengenali target benda silinder, dan mengenali objek target yang telah ditetapkan.
Vuforia SDK sendiri telah mendukung pengembangan aplikasi untuk perangkat yang berbasis iOS dan Android. Selain itu, Unity Game Engine telah didukung Vuforia SDK sehingga lebih mempermudah untuk mengembangkan game Augmented Reality langsung dengan game engine ini.
Kini lebih dari 15.000 aplikasi di dunia telah menggunakan Vuforia SDK untuk mengintegrasikan kemampuan fitur Augmented Reality. Selain itu, 150.000 pengembang aplikasi atau game telah terdaftar menggunakan Vuforia SDK ini.
Kedepannya, Qualcomm mulai mengembangkan juga Vuforia SDK for Digital Eyewear yang mendukung teknologi Augmented Reality pada kacamata pintar seperti Epson Moverio BT-200, Oculus-based Gear VR dari Samsung, dan ODG R-7.
Dengan adanya pengembangan Vuforia SDK ini Qualcomm mencoba memasukkan teknologi Augmented Reality untuk perangkat Internet of Things nanti. Contohnya kulkas yang dapat melaporkan informasi dan pesan secara Augmented Reality.
Bagi pembaca atau pengembang yang tertarik mengembangkan aplikasi maupun game menggunakan SDK dari Qualcomm ini dapat langsung mengunjungi dan mengunduhnya di situs resmi Vuforia SDK.
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…