Kadang saya suka ngedumel sendiri ketika menggunakan website versi mobile yang digunakan untuk memasukkan data-data kecil namun sering digunakan, misalnya website yang menawarkan jasa pembuatan note secara online. Hal itu dikarenakan ketidakpraktisan website versi mobile tersebut karena sangat mengandalkan koneksi Internet agar saya dapat memasukkan atau melihat data secara online. Kita tahu sendiri bahwa koneksi Internet tidak selalu lancar terutama di Indonesia, dari satu area ke area lainnya. Nah, hal ini membuat saya berpikir untuk kondisi penggunaan aplikasi seperti apa website versi mobile cocok digunakan, dan apakah aplikasi mobile lebih cocok untuk digunakan.
Mari kita lihat 2 contoh kasus berikut: Detik dan Evernote. Siapa yang tidak tahu Detik di Indonesia? Website berita yang menyajikan berita secara cepat ini memiliki segudang berita tiap harinya. Detik menurut saya untuk merambah dunia mobile sudah dengan website versi mobilenya saja, sedangkan aplikasi mobile hanya sebagai tambahan. Hal ini dikarenakan untuk saya sendiri lebih banyak menggunakan Detik untuk melihat beritanya, bukan untuk meninggalkan komentar ataupun mengikuti survey yang ada di Detik, dan membacanya pun tidak disaat dimana saya harus terburu-buru. Dan juga, tidak membaca berita di Detik pun jika ada gangguan koneksi Internet tidak masalah karena tidak ada yang sangat penting yang harus saya lakukan di Detik, toh saya hanya ketinggalan berita jika tidak membuka Detik.
Nah sekarang mari kita lihat Evernote, sebuah aplikasi cukup terkenal yang menawarkan jasa pembuatan catatan secara online. Untuk Evernote, berbeda dengan Detik, aplikasi mobile sangat wajib menurut saya. Hal ini karena saya membuat catatan sangat sering sekali kondisinya di waktu yang tiba-tiba dan harus segera mencatat. Dengan adanya aplikasi mobile, saya tidak harus menunggu loading data melalui koneksi Internet agar dapat membuat catatan, beda dengan website versi mobile dimana saya harus mengakses webnya terlebih dahulu melalui Internet dan tentu memakan waktu, apalagi jika saya sedang sering menggunakan Evernote. Namun begitu bukan berarti aplikasi mobile tersebut harus offline, seperti Evernote yang menyediakan fitur sinkronisasi catatan yang sudah di buat ke server di Internet. Jadi ketika saya membuat catatan di daerah yang tidak ada koneksi Internetnya, saya tetap dapat menyimpan catatan saya di Internet ketika koneksi Internet sudah tersedia. Hal ini membuat catatan saya bisa diakses dimana-mana selama saya perlukan.
Dari kedua studi kasus yang saya jabarkan di atas, berikut poin-poin penting yang saya simpulkan tentang untuk kondisi seperti apa website versi mobile dan aplikasi mobile cocok untuk digunakan:
Website versi mobile
- Tidak sering digunakan
- Tidak ditujukan untuk jenis penggunaan yang kritikal, tiba-tiba, atau dibutuhkan dengan cepat
- Lebih banyak digunakan untuk membaca, bukan untuk mengisi data
- Ditujukan untuk penggunaan dimana cakupan koneksi Internet memadai
Aplikasi mobile
- kebalikan dari poin-poin di website versi mobile
Poin-poin yang saya jabarkan di atas hanya sebagian kecil dari berbagai pertimbangan untuk membuat website versi mobile atau aplikasi mobile. Berikut adalah beberapa link artikel tambahan untuk menambah perspektif tentang hal ini:
- Mobile App or Mobile Website? – entrepreneur.com
- Mobile App or Browser-Based Site? – readwriteweb.com
- Why You May Not Need a Mobile App – mashable.com
- Mobile App or Mobile Web – commonplace.net
- Mobile Web vs Native Apps Revisited – mobiletech.mobi
Nah, bagaimana dengan pendapat para pembaca sendiri? Jangan lupa untuk share di kolom komentar.