Saya akan memulai daftar 5 smartphone ini mulai dari produk yang saya kenal terlebih dahulu. Kebetulan kelima daftar yang saya dapatkan, kesemuanya ber-platform Android.
Produk dari Motorola ini, ditujukan untuk menjadi pesaing bagi si Samsung Galaxy Nexus pada awalnya. Tetapi dengan bentuk fisiknya yang sedikit unik, ramping tapi tetap terlihat kokoh, Motorola Droid Razr cukup berhasil mengganggu pasar dari Samsung Galaxy Note. Ketebalan terkecil dari Motorola Razr sendiri ada di 7.1 mm. Dengan tingkat ketipisannya yang sangat tipis itu, berat yang dimiliki Motorola Razr adalah seberat 127 gram.
Dengan ketebalannya yang lebih tipis 6% dari Motorola Droid Razr, atau dengan kata lain produk ini digadang gadang memiliki ketebalan hanya 6.68 mm (dengan berat 110 gram). Sayanganya produk ini hanya muncul sesaat ketika ajang ICS 2012 di Barcelona, dan hingga saat ini belum resmi ada di pasaran. Kabar terbarunya produk ini akan diluncurkan di Q3 di tahun 2012.
Sony Ericsson Xperia Arc ini sebenarnya masih kalah tipisnya dengan dua produk yang sudah saya sebutkan sebelumnya. Dengan ketebalan yang mencapai 8.7 mm, pada awal tahun 2011, produk ini sempat menarik perhatian karena bentuk fisiknya yang cukup unik. Perlu diingat bahwa produk ini diluncurkan 1 tahun lebih cepat dari dua produk yang saya sebutkan tadi.
Produk Fujitsu ini pertama kali diluncurkan di Jepang dengan berbekal OS Android 2.3 dan Snapdragon MSM8655 1.4 GHz. Produk ini memiliki ketebalan 6.7mm atau setara dengan 0.26 inchi. Selain tipis, Fujistu Arrow ES IS12F dibuat sebagi produk yang tahan air. Sayangnya produk ini masih belum beredar resmi di Indonesia.
Nama vendor handset Oppo mungkin tidak begitu terkenal di telinga kita. Oppo adalah produsen smartphone yang bermarkas di Cina. Oppo Finder sendiri merupakan produk tertipis mereka dengan ketebalan yang hanya 6.65 mm. Atau dengan kata lain unggul 0.05mm lebih tipis dari Fujistu Arrow ES IS12F. Produk ini sendiri sudah mulai dipasarkan sejak tanggal 6 Juni 2012 lalu dengan kisaran harga $632. Hanya sekali lagi nampaknya masih belum tersedia secara resmi di Indonesia.
Yap platform sebuah smartphone memang cukup penting, tapi kualitas prosesor, keunikan bentuk, hingga ukuran fisik hardware sebuah smartphone juga sangat menentukan apakah smartphone tersebut laku dipasaran atau tidak.
Perlu diingat bahwa produk produk diatas, merupakan produk yang diluncurkan di 2 tahun belakangan ini (2011 – 2012). Waktu yang yang sangat singkat tapi dapat menghasilkan produk produk yang sedemikian rupa.
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…