Apakah Kita Ter-“Giring” Smartphone?


SmartphoneJika anda pembeli smartphone atau pencari smartphone (untuk dibeli), pasti anda akan menemukan jumlah varian yang semakin banyak (dari segi kuantitas) akhir-akhir ini. Setidaknya anda akan menemukan 40-an jenis smartphone yang beredar di pasar, ditambah juga 6 varian OS mobile.

Tentu juga tidak lupa, bentukan fisik dari masing-masing smartphone yang berbeda. Ada yang memiliki layar 3,5 inchi sedangkan ada yang mengeluarkan produk dengan layar 4,3 inchi dan sebagainya. Kemudian ada juga varian yang berkamera, berkamera depan-belakang, berkamera resolusi tinggi dan sebagainya. Kemudian LAGI ada smartphone yang dilengkapi dengan real keyboard dan ada yang hanya menyediakan virtual keyboard (touch screen). Tapi uniknya dengan banyaknya ragam yang di tawarkan para vendor, tidak membuat pusing si calon pembeli, malahan dapat mempersimpel pilihan mereka.

Beberapa vendor sesepuh sepertinya sudah melakukan trial and error dan menganalisa bagaimana setiap smartphone dan juga OS yang ada di pasaran diposisikan untuk menentukan karakteristik dari para pengguna smartphone. Jadi para pengguna ataupun calon pembeli tidak akan terlalu bingung dalam menentukan smartphone apa yang kiranya cocok untuk mereka gunakan dan dapat mendukung kegiatan mereka. Sebab sebenarnya para vendor sudah menggiring para calon pembeli dalam memilih handphone.

Beberapa hasil “giringan” dari para vendor ini, dapat kita lihat dari karakteristik pengguna yang bertipekan geeks / power user. Biasanya pengguna tipe ini sangat menginginkan power dan juga fleksibilitas yang tinggi dari smartphone yang mereka gunakan. Untuk calon pembeli tipe ini, mereka juga lebih menginginkan smartphone yang dapat di modif seperti yang mereka inginkan. Nah… pengguna bertipe geeks ini biasanya akan mengedepankan smartphone berbasis android untuk mereka beli. Telah kita ketahui bersama, Android merupakan OS mobile yagn berbasis Open Source, yang dengan kata lain OS ini sangat sangat terbuka bagi siapapun yang berniat melakukan modifikasi. Karena itu para vendor yang merilis produk mereka bersama Android lebih mengedepankan pasar bertipekan geeks / power user ini. Cara memasarkannya pun akan berbau high tech dan mengedepankan fungsi. So… jadilah smartphone berbasis Android ter-“giring” menjadi gadget yang berkesan techies, high tech, dan sebagainya yang berhubungan dengan teknis. Efek negatifnya, pasar pengguna awam smartphone menjadi agak ragu, dan memiliki kesan sulit dalam menggunakan smartphone berbasis Android.

Nah… “giringan” ke dua adalah calon pembeli yang bertipekan pengguna bisnis / pengguna awam. Bagi yang bertipekan seperti ini, Blackberry dari si RIM menjadi pilihan yang ideal. Para pengguna memiliki pemikiran kalau si Blackberry ini sangat cocok dan cukup mudah digunakan untuk kebutuhan bisnis maupun kegiatan sehari hari mereka. Yap si Blackberry walaupun tidak se-powefull Android, mereka menawarkan konsep yang terlihat simpel bagi calon pembeli mereka. Fokus si Blackberry adalah jelas, sebuah device smartphone yang simpel untuk membantu aktifitas bisnis dan juga aktifitas sehari hari lainnya. Dengan bermodalkan kata kunci seperti Unlimited Internet Access, Always Connect, Push Email, BlackBerry Messenger, serta aplikasi social networking. BlackBerry berhasil membuat pemikiran bahwa handset mereka sangat simpel tapi powerfull dan juga pastinya up-to-date. Memang si Android dan iPhone juga mulai menyerang pasar pengguna ini. Tapi nampaknya RIM dengan segala image dari BlackBerry nya masih akan kuat di pasar ini.

Selanjutnya para calon pembeli yang sudah terlanjur ter-“giring”, akan memilih smartphone yang pastinya cocok dengan tipe masing-masing. Tinggal menyesuaikan dengan selera dan tentunya harga, maka banyaknya varian smartphone beraneka merek tidak terlalu menyulitkan para calon pembeli. Yang terpenting fungsi yang di tawarkan OS nya dan juga content dan image yang dibangun sesuai dengan tipe para calon pembeli.

So bagaimana dengan anda? apakah anda juga ter-“giring” dengan taktik si para vendor ini???