Berita

Bahasa Pemrograman Ballerina Resmi Diluncurkan Secara Open-Source

[Ilustrasi Oleh Pixabay]

Ballerina, sebuah piranti tengah layanan awan asli yang tersedia dalam bentuk bahasa pemrograman (yang pertama kali ada), resmi diluncurkan dan kini sudah tersedia sebagai proyek bersumber terbuka (open-source).

Bahasa pemrograman berbasis awan ini akan menyederhanakan langkah-langkah pengembangan dan penyebaran aplikasi (termasuk juga layanan) modern yang notabene banyak didistribusikan melalui layanan awan asli.

Meledaknya layanan digital, aplikasi seluler, dan perangkat terhubung saat ini membuat pengembang perlu sebuah pendekatan yang lebih modern dan gesit supaya mereka bisa lebih mudah terhubung ke endpoint.

Hal ini karena, aplikasi dan layanan sekarang ini secara efektif mengintegrasikan berbagai macam layanan, data, transaksi, dan proses dari beragam sumber daya, untuk memberikan layanan baru yang inovatif.

Namun dalam laporan AppDeveloperMagazine, pendiri sekaligus pemimpin Ballerina Project, Dr. Sanjiva Weerawarana menyebutkan bahwa Enterprise Service Bus (ESB) serta pendekatan tradisional lainnya tidak mampu dengan baik untuk mengimbangi hal tersebut.

Oleh karena itu, bahasa pemrograman Ballerina pun hadir untuk memfasilitasi lompatan evolusioner tersebut, khususnya dalam pengembangan aplikasi atau layanan modern yang terdistribusi melalui layanan awan asli.

Bahasa ini, diklaim oleh Dr. Sanjiva Weerawarana, dapat meruntuhkan hambatan lawas antara pengembangan aplikasi dan integrasi untuk memungkinkan kelincahan, kinerja, dan ketahanan yang lebih baik.

Secara umum, bahasa pemrograman Ballerina memiliki semua fungsi umum dari bahasa pemrograman modern. Hanya saja, bahasa ini juga memiliki beberapa aspek yang tidak biasa, yang membuatnya sangat cocok untuk membuat sekaligus mengonsumsi antarmuka pemrograman aplikasi.

Dibuat dan dikembangkan oleh WSO2, bahasa pemrograman ini dirancang untuk aplikasi dan layanan modern, yang selalu melibatkan pembuatan sekaligus pemanfaatan Antarmuka Pemrograman Aplikasi (API).

Salah satunya, Ballerina dikembangkan dengan model diagram urutan, agar program-programnya cocok dengan pola-pola pengembangan berbasis layanan mikro (microservices) dan layanan awan asli.

Selain itu, bahasa pemrograman ini juga dirancang supaya bisa digunakan oleh para pengembang untuk membuat antarmuka pemrograman aplikasi, baik RESTful ataupun gRPC, dengan proses yang lebih singkat, sederhana dan jelas.

Saat ini, bahasa ini masih hadir dalam versi Ballerina 1.0, yang tersedia di bawah lisensi Apache. Para pengembang sudah bisa mengunduh dan mencoba alat pengembangannya melalui halaman https://v1-0.ballerina.io/.

[Sumber: AppDeveloperMagazine]

Share
Published by
Sukindar

Recent Posts

Cisco Peringkatkan Kerentanan Kritis Dalam Cisco Data Center Network Manager

Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!

January 7, 2020

Optimal idM Meluncurkan OptimalCloud Partner Platform

Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!

January 6, 2020

Google Siapkan Coral Accelerator Module dan Coral Dev Board Mini untuk Tahun 2020

Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…

January 3, 2020

Google Kembangkan Model Kecerdasan Buatan Untuk Deteksi Kanker Payudara

Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…

January 3, 2020

Google Dorong Fitur Bubbles Notifications Ke Versi Stabil

Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…

December 31, 2019

Samsung Siapkan Lima Proyek dan Empat Startup C-Lab Untuk CES 2020

Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…

December 30, 2019