Pertanyaan pertama yang muncul saat RIM mengumumkan BBX adalah “Apakah OS ini bisa mengangkat RIM dari keterpurukannya?“.
Karena jujur saja selain kalah dari kecemerlangan Android dan juga iOS dari sisi pangsa pasar, baru – baru ini citra RIM kembali jatuh akibat dari gangguan jaringan yang membuat pelanggan setia mereka sulit berkomunikasi menggunakan jaringan BIS selama beberapa hari. Gangguan teknis yang saya rasa bertolak belakang dengan pencitraan mereka yang katanya “always connect“.
Nah BBX sendiri nampaknya akan di plot sebagai OS masa depan dari produk BlackBerry. Beberapa posisi teknikal di RIM juga sudah mulai diisi oleh orang – orang dari QNX. Sayangnya selain mengumumkan nama “BBX” sebagai OS masa depan mereka, sangat sedikit sekali info dari RIM mengenai spesifikasi software, begitu juga dengan fitur dan juga jadwal “lahir” si BBX tersebut. Mungkin yang bisa saya katakan ssat ini BBX sepertinya akan mulai masuk kepasaran di awal awal tahun 2012. Semoga saja hal ini benar terjadi, jangan sampai seperti BlackBerry Playbook yang terlalu lama di keluarkan sehingga produk yang menurut saya luar biasa menarik tersebut menjadi terlihat biasa di pasaran.
Sangat banyak harapan yang di gantungkan pengamat terhadap BBX yang notabene adalah kekurangan dari BB OS saat ini. Misalnya : BBX seharusnya dapat menjadi sebuah OS yang menggabungkan BB OS dan juga QNX agar si pengguna tidak merasa terlalu canggung menggunakan OS baru ini nantinya. BBX juga seharusnya bisa membuat BlackBerry memiliki lebih banyak konten game. BBX juga seharusnya dapat meningkatkan kulitas UI/UX dari BlackBerry. Beberapa info yang saya dapat untuk UI dari BBX ini sendiri akan di tangani oleh tim dari The Astonishing Tribe (TAT) yang notabene sudah di akusisi oleh RIM. BBX juga diharapkan memiliki browser yang tidak kalah canggih dengan safari dan juga android. Dan terakhir BBX juga di harapakan dapat menjalankan aplikasi Android dengan baik dan benar.
Penggunaan nama BBX sendiri bisa menjadi keuntungan maupun kerugian bagi RIM. Memang BBX ditujukan untuk bisa lebih bersahabat di bandingkan mereka memakai nama QNX OS. Tapi dengan begini RIM memiliki paling tidak 3 OS dengan nama berbeda yaitu BB OS, QNX dan berikutnya BBX. Semoga hal ini tidak membuat pengguna bingung dan salah mengartikan kalau OS dari RIM ini selalu berganti ganti dan tidak stabil. Di lain pihak para kompetitor nampak konsisten dengan penamaan OS mereka seperti iOS dan juga Android. Sekali lagi semoga pengguna BlackBerry tidak bingung dengan hal ini, apalagi sangat sedikit edukasi yang diberikan RIM ke penggunanya mengenai produk software mereka.
Kemudian poin mengenai Android inilah yang menurut saya agak sedikit aneh. Kompetitor RIM lainnya berlomba lomba untuk menarik para developer agar bisa membuat aplikasi di atas platform resmi mereka, layaknya Android, Apple dan juga Nokia yang sangat gencar menyediakan fitur fitur unik dari platform masing masing. Di lain pihak RIM dengan BBX nya dikatakan akan mampu menjalankan aplikasi Android yang sebelumnya telah di porting ke BBX. Memang nantinya developer Android tidak bisa secara langsung memidahan mentah mentah aplikasi Android mereka. Tetapi, dapat di bayangkan daripada membuat aplikasi di native BBX mungkin akan lebih mudah bagi banyak orang membuat aplikasi di atas Android lalu dengan sedikit usaha memporting ke BBX.
Hal di atas akan terjadi hanya jika si BBX tidak memiliki fitur unik yang dapat di tawarkan bagi para pengembang aplikasi mobile. Tapi jika tidak ada sesuatu yang isitimewa dari BBX maka dapat dibayangkan nantinya aplikasi di BlackBerry hanyalah ungsian dari aplikasi Android saja. Semoga BBX benar benar bisa menawarkan angin segar bagi para pengembang aplikasi mobile dan membuat aplikasi Android di BBX menjadi sebuah pelengkap saja.
Satu lagi yang menjadi pertayaan saya. Apakah harga dari handset BlackBerry nantinya akan semakin mahal ataukah semakin murah dengan hadirnya BBX? Apakah BBX akan memakan banyak resource hardware sehingga mau tidak mau hardware akan di maksimalkan yang tentunya akan berpengaruh terhadap harga jual?
~
Hal hal yang saya tulis diatas tadi adalah pandangan skeptis dari kurangnya informasi mengenai BBX. Serta kurangnya informasi bagaimana strategi mereka untuk mengembalikan kejayaan BlackBerry di pasar dunia dengan BBX. Saya sendiri termasuk orang yang cukup senang dengan hadirnya QNX dan cukup penasaran mengenai BBX. Tulisan di atas adalah sebuah keraguan saya yang mungkin juga dirasakan oleh segelintir orang. Nah bagaimana dengan anda? apakah anda kalangan yang optimis? skeptis? atau apakah anda berani berpendapat bahwa BBX akan gagal? Kami tunggu pendapat anda di kolom komntar kami.
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…