Dunia mobile sekarang sudah jelas didominasi oleh ponsel pintar. Pasar ponsel pintar yang besar ini memungkinkan para developer untuk membangun aplikasi untuk ekosistem yang menguntungkan ini. Semakin banyak developer yang mengembangkan aplikasi, semakin banyak pula kompetitor dalam mendapatkan keuntungan dari aplikasi yang sudah dibuat.
Melihat hal ini, agar aplikasi yang dibuat bisa diunduh bahkan terus digunakan oleh pengguna, para developer harus memberikan fitur atau membuat aplikasi yang dikembangkan benar-benar dibutuhkan oleh pengguna. Hal ini terkait dengan masalah kebosanan pengguna dalam menggunakan aplikasi. Tetapi, ketika kebutuhan mereka bisa dibantu dengan adanya aplikasi, ini dapat meminimalisir penghapusan aplikasi pada perangkat ponsel pintar pengguna aplikasinya.
Selain itu, ketika pengguna menemukan sebuah masalah pada aplikasi yang sudah diinstal, mereka cenderung akan menghapus aplikasi tersebut dan menginstal aplikasi baru yang sejenis lainnya. Semakin banyak pengguna ponsel pintar, semakin banyak aplikasi, semakin banyak juga kompetitor dalam mengembangkan aplikasi.
Di bawah ini, ada beberapa poin yang bisa dijadikan acuan untuk mencegah pengguna dalam menghapus aplikasi yang telah developer buat:
Jangan merasa santai ketika aplikasi sudah tampil pada Google Play Store atau Apple App Store, karena tantangan baru saja dimulai ketika aplikasi yang dibuat sudah ada yang mengunduh. Jika mendapat ulasan aplikasi seputar eror, segera perbaiki karena pengguna tidak akan nyaman menggunakan aplikasi yang terdapat eror di dalamnya.
Jika kita perhatikan WhatsApp atau aplikasi besar lainnya, mungkin hampir dikatakan sering melakukan pembaruan terhadap aplikasi baik itu pembaruannya terkait jika terjadi eror atau penambahan fitur baru yang dapat membantu penggunanya. Begitu juga halnya untuk aplikasi yang sudah dibuat oleh developer harus selalu dapat memberikan manfaat lebih untuk penggunanya.
Aplikasi yang memiliki fitur yang minim, cenderung akan banyak ditinggalkan penggunanya. Hal ini dapat terkait dengan kebutuhan pengguna akan aplikasi yang digunakannya. Sebagai contoh, jika aplikasi yang dibuat adalah aplikasi sejenis chatting, maka pada aplikasi bisa menambahkan fitur baru dalam berbagi gambar atau video. Jika dalam game, bisa menambahkan level baru atau tantangan baru dalam game tersebut.
Terkait penambahan fitur pada aplikasi, para developer bisa melakukan riset atau mengikuti tren dalam menentukan penambahan fitur pada aplikasi yang sudah dibuat. Selain itu, usulan dari pengguna dapat menentukan ketepatan dalam menambahkan fitur baru agar sesuai dengan kebutuhan penggunanya.
Dalam memperbaiki aplikasi, akan lebih detail ketika adanya laporan mengenai masalah yang terjadi pada aplikasi. Pelaporan tersebut mencakup pada pelacakan untuk menemukan eror pada aplikasi agar lebih spesifik. Hal ini dapat dibantu dengan aplikasi tambahan atau library yang berfungsi melacak eror pada aplikasi.
Salah satu yang dapat digunakan adalah Rewind, sebuah software yang dibuat oleh Testfire. Rewind menawarkan metode sederhana pada masalah pelaporan yang menggunakan perekaman layar langsung untuk menunjukkan titik yang tepat ketika pengguna menjadi tidak puas atau mengalami masalah. Hal ini membantu untuk memberikan gambaran yang lebih jelas pada bagian mana developer harus memperbaiki aplikasi yang dibuatnya.
Selain itu, developer bisa mendapatkan catatan eror menggunakan Crashlytic, Fabric, Mint, atau library sejenis lainnya. Silahkan pembaca atau developer lebih mengeksplorasi cara agar pengguna tidak menghapus aplikasi yang sudah dibuat, salah satunya bisa berdiskusi pada forum-forum developer.
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…