Categories: Berita

Data Penetrasi Merek-Merek Besar di Aplikasi Mobile

Membuat aplikasi mobile saat ini terdapat banyak jalur untuk mendapatkan keuntungan dari aplikasi yang dibuat. Bisa dari iklan, dari in app payment, dari aplikasi berbayar, atau bahkan dari menjual nama brand. Sebuah laporan terbaru dari Distimo mengatakan bahwa saat ini 91 % dari top 100 brands sudah memasuki aplikasi mobile dan meletakan aplikasi mereka di mobile app store di tahun ini. Padahal 18 bulan yang lalu, persentasenya masih berada di level 51%.

Data top 100 brands ini didapat dari Interbrand 2011 Best Brands report. Beberapa merek yang termasuk di dalamnya adalah Coca-Cola, BMW, Disney dan IBM. Menurut laporan dari Distimo rata-rata aplikasi dari tiap merek mencapai nilai yang cukup tinggi di tahun ini yaitu 24 aplikasi. Nilai tersebut mungkin terjadi karena pencapaian dua merek yang sangat aktif yaitu Disney dan juga Sony. Disney sendiri mengeluarkan 636 aplikasi mobile, sedangkan Sony berada diperingkat kedua dengan total 285 aplikasi mobile.

Jadi apa sebenarnya tujuan utama dari merek-merek besar ini? Tujuan utama yang pasti adalah brand awareness. Kenapa? Karena hanya sekitar 27% dari aplikasi yang dikeluarkan merek-merek ini merupakan aplikasi berbayar, sisanya adalah aplikasi gratisan. Apple App Store menjadi platform yang menjadi target platform utama untuk pembuatan aplikasi mobile merek-merek ternama ini.

Sebanyak 86% dari merek-merek tersebut memiliki aplikasi mobile di Apple App Store untuk iPhone. Sedangkan di peringkat kedua kembali diduduki oleh Apple App Store, hanya saja kali ini untuk iPad. Aplikasi di iPad berhasil mencapai poin 66%. Kemudian di urutan selanjutnya ada Android Market dengan persentase sebesar 59% dan BlackBerry App World berada di poin 26%.

Dari begitu banyak aplikasi dari merek-merek besar yang beredar, aplikasi kategori personalisation adalah kategori yang terbesar menyumbang aplikasi. Mereka menyumbang sebesar 488 aplikasi. Personalisasi memungkinkan seseorang memasang nama/logo/slogan sebuah merek secara sukarela. Misalnya avatar ataupun themes atau lainnya.

Dari data-data tersebut nampaknya cukup besar peluang para pengembang aplikasi untuk melakukan pendekatan ke merek-merek besar lokal maupun internasional. Mereka (merek) membutuhkan brand awareness dan pengembang aplikasi membutuhkan keuntungan dari aplikasi yang dibuat. Sebuah kombinasi yang cukup menguntungkan dan dapat dijalankan sebagai jalur bisnis baru di industri aplikasi mobile.

[connections id=’14’ template=’profile’]

Share
Published by
Putra Setia Utama

Recent Posts

Cisco Peringkatkan Kerentanan Kritis Dalam Cisco Data Center Network Manager

Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!

January 7, 2020

Optimal idM Meluncurkan OptimalCloud Partner Platform

Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!

January 6, 2020

Google Siapkan Coral Accelerator Module dan Coral Dev Board Mini untuk Tahun 2020

Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…

January 3, 2020

Google Kembangkan Model Kecerdasan Buatan Untuk Deteksi Kanker Payudara

Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…

January 3, 2020

Google Dorong Fitur Bubbles Notifications Ke Versi Stabil

Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…

December 31, 2019

Samsung Siapkan Lima Proyek dan Empat Startup C-Lab Untuk CES 2020

Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…

December 30, 2019