CEM4Mobile Solution, sebuah perusahaan “mobile analytics” yang bermarkas di Findlandia, baru-baru ini mengeluarkan data mengenai aplikasi mobile VS mobile web dalam mengikat si penggunanya lewat konten yang disajikan. Data ini dihasilkan dari survey yang mereka lakukan dari lebih 56 juta impresi pengguna di berbagai macam perangkat mobile. Hasil yang mereka dapatkan secara keseluruhan menggambarkan mobile web ternyata mendapatkan lebih banyak traffic dan juga unique user dibandingankan dengan aplikasi mobile. Tetapi ternyata aplikasi mobile berhasil mengikat pengguna pada sebuah konten lebih besar daripada mobile web.
Data yang diberikan menunjukan 90.15% “unique user” menggunakan mobile web dan sisanya sebanyak 9.85% menggunakan aplikasi mobile. Sedangakan untuk presentase kunjungan mobile web juga masih mengungguli aplikasi mobile dengan raihan 81.66%.
Namun walaupun begitu, seperti yang telah disampaikan sebelumnya, aplikasi mobile mampu mengikat pengguna untuk lebih lama menikmati sebuah konten. Berikut adalah tabel perbandingan yang menunjukan seberapa lama seorang pengguna mengakses konten berdasarkan platform yang digunakan.
Jika kita lihat dari data tersebut, sebuah aplikasi mobile bisa digunakan sebagai penigkat loyalitas dari si pengguna terhadap serangkaian konten. Hal ini bisa disebabkan karena tampilan yang menarik, kostumisasi, dan juga performa yang ditawarkan dari aplikasi mobile. Tetapi perlu diingat juga bahwa membuat aplikasi mobile akan jauh lebih sulit dan memakan waktu ketimbang mobile web. Mungkin karena hal inilah banyak yang masih meluncurkan versi mobile web terlebih dahulu (untuk menarik banyak pengguna) barulah membuat aplikasi mobile-nya (untuk mengikat dan menaikkan loyalitas pengguna).
Ada satu hal yang menarik berkaitan dengan aplikasi mobile VS mobile web yaitu adalah kemunculan HTML 5. HTML 5 sendiri ditujukan untuk dapat memperkaya fitur sebuah web / mobile web. Saat ini juga sudah banyak aplikasi game yang dibangun diatas HTML 5. Walupun belum 100% siap tapi hal ini nampaknya bisa menjadi bahan pertimbangan tersendiri, mengingat HTML 5 bisa berjalan di semua platform yang tentunya mendukung HTML5 browser. Berbeda dengan aplikasi mobile yang hanya bisa berjalan di satu platform saja sehingga tentunya bisa memotong “anggaran” dari pembuatan aplikasi mobile.
Kesimpulan yang bisa saya ambil adalah, mobile web masih digemari dan bukan tiba-tiba digantikan oleh aplikasi mobile. Banyak konten yang masih belum memiliki versi aplikasi mobile-nya, tentunya dikarenakan “modal” yang dikeluarkan cukup besar dari segi materi maupun non-materi. Walaupun aplikasi mobile memiliki fitur dan kustomisasi yang tinggi tetapi perlu diingat bahwa penguna hanya butuh menikmati dan berinteraksi dengan konten saja. Apakah konten tersebut dipresentasikan lewat aplikasi mobile ataupun mobile web, yang penting kecepatan dan kenyamanan pengguna dalam mengakses konten bisa terpuaskan. Aplikasi mobile pun akan menjadi nilai lebih untuk mengikat pengguna supaya bisa lebih betah menikmati dan berinteraksi dengan konten yang disuguhkan. Keduanya saling mendukung dalam menigkatkan traffic konten yang kita miliki.
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…