Berita

Google Menghentikan Dukungan Plugin Untuk Fitur Google Play Instant

[Ilustrasi oleh Pixabay]

Bersamaan dengan peluncuran plugin Android Gradle 3.40, Google mulai menghentikan dukungan plugin feature (com.android.feature) dan aplikasi instan (com.android.instantapp). Untuk itu, Google meminta agar semua pengembang mulai migrasi ke app bundle yang baru.

Android app bundle yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2018 lalu memang telah diadopsi oleh banyak pengembang. Hal ini karena model pengembangan ini menawarkan cara baru untuk membangun sekaligus menerbitkan aplikasi Android dengan menyederhanakan APK.

Guna mengoptimalkan hal tersebut, Google telah meluncurkan pembaruan penting pada app bundle beberapa waktu lalu. Melalui pembaruan ini, Google menambahkan dukungan instant-enable app bundle yang akan mengizinkan para pengembang membangun aplikasi instan dan aplikasi utama secara bersama-sama.

Di dalam fitur baru ini, terdapat pengiriman instan yang akan menyatukan unggahan menjadi satu artefak. Melalui fitur yang disebut dengan Dynamic Delivery ini, Google Play akan menangani distribusi aplikasi dengan menyajikan APK yang benar untuk pengguna aplikasi instan dan terinstal (aplikasi utama).

Secara umum, fitur Dynamic Delivery didasarkan pada gagasan pengiriman fitur dinamis (com.android.dynamic-feature) kepada pengguna aplikasi, yang mana pengirimannya hanya dilakukan saat fitur tersebut digunakan atau dibutuhkan.

Atau secara sederhana, dengan menggunakan fitur Dynamic Delivery, para pengembang dapat memanfaatkan kekuatan penuh dari paradigma pengembangan aplikasi menggunakan app bundle untuk menyederhanakan desain modular aplikasinya.

Di sisi lain, penggunaan instant-enable app bundle juga akan berimbas pada pengembangan aplikasi instan. Pada masa sebelumnya, pengembangan aplikasi instan membutuhkan modul fitur khusus (com.android.feature) yang bertindak seperti modul dasar aplikasi.

Namun dengan mengimplementasikan app bundle yang baru, modul dasar aplikasi akan mengambil peran sebagai modul fitur, yang akan menampung semua kode dan sumber daya umum untuk semua fitur, baik yang diperlukan aplikasi instan maupun aplikasi utama.

Karena memiliki dependencies yang cukup berbeda, pengembang yang sebelumnya memiliki aplikasi instan disarankan untuk mulai memindahkan pengembangan aplikasinya ke instant-enable app bundle sesegera mungkin.

Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin memigrasikan aplikasinya, dokumentasinya bisa dilihat melalui halaman berikut ini. Sementara bagi yang ingin mempelajari lebih lanjut mengenai app bundle, bisa mengunjungi halaman dokumentasinya berikut ini.

[Sumber: Google]

Share
Published by
Sukindar

Recent Posts

Cisco Peringkatkan Kerentanan Kritis Dalam Cisco Data Center Network Manager

Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!

January 7, 2020

Optimal idM Meluncurkan OptimalCloud Partner Platform

Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!

January 6, 2020

Google Siapkan Coral Accelerator Module dan Coral Dev Board Mini untuk Tahun 2020

Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…

January 3, 2020

Google Kembangkan Model Kecerdasan Buatan Untuk Deteksi Kanker Payudara

Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…

January 3, 2020

Google Dorong Fitur Bubbles Notifications Ke Versi Stabil

Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…

December 31, 2019

Samsung Siapkan Lima Proyek dan Empat Startup C-Lab Untuk CES 2020

Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…

December 30, 2019