Menurut situs internetworldstats.com pengguna Internet di Indonesia menduduki peringkat ke 5 di Asia dengan total sekitar 33 juta pengguna dengan penetrasi sekitar 12.3 %. Urutan pertama di Asia dimiliki oleh China, dengan total pengguna sekitar 420 juta pengguna dan penetrasi sekitar 31.6 %. Berikut adalah data Alexa untuk urutan website 10 besar di Indonesia:
* Sumber diambil dari http://www.alexa.com/topsites/countries/ID tanggal 29/10/2010
Disini bisa kita lihat bahwa dari 10 situs, hanya 2 yang termasuk konten lokal. Berarti pangsa pasar konten web di Indonesia masih didominasi oleh konten luar. Namun kita boleh bangga, kaskus.us ada di urutan ke 6 . Dan inilah data 10 besar konten website di Cina:
* Sumber diambil dari http://www.alexa.com/topsites/countries/CN tanggal 29/10/2010
Bisa dilihat kalau di Cina hanya ada 2 konten luar dari sepuluh besar, yakni google.com dan google.com.hk (Setelah google.cn akhirnya hengkang dari China). Terlihat disana bahwa konten lokal terlihat mendominasi pasar. Mungkin ini kebalikan dari Indonesia
Satu lagi fakta yang menurut saya termasuk WOW. Pengguna Facebook di Indonesia adalah urutan ke-2 di dunia dengan total 29,8 juta pengguna, berikut adalah data pengguna secara detail menurut situs checkfacebook.com yang diambil pada tanggal 29/10/2010:
Ironis memang, kalau saya melihat pengguna Kaskus (saat artikel ini ditulis) total 2,210,156 pengguna. Kalau secara kasar dibandingkan, pendapatan Facebook dari Indonesia saja berarti sekitar 13,5 kali pendapatan Kaskus. Lalu berapa pendapatan Kaskus??? Tanya sendiri sama juragan Andrew ya
Kalau kita cermati banyak sekali manfaat menggunakan konten lokal, baik untuk kita maupun orang lain di Indonesia, berikut adalah beberapa alasan sederhana manfaat menggunakan konten lokal:
1. Akses lebih cepat
Saat mengakses konten lokal tentu saja akan lebih cepat, karena jarak lokasi server lebih dekat, latency lebih terjaga. Belum lagi bandwith Indonesia yang pasti di-full-kan oleh provider Internet.
2. Menambah lapangan pekerjaan
Kok bisa? Tentu saja, jika pengusaha konten lokal sudah besar dan setingkat PT, saya yakin akan merekrut karyawan dari Indonesia, contoh Kaskus, Tokopedia, Tokobagus. Coba saja kunjungi kantor mereka, pasti karyawannya orang Indonesia, sendainya saja ada 500 perusahaan konten lokal yang besar, sepertinya tidak ada lagi orang IT yang nganggur . Pertanyaan yang paling menggelitik adalah, ada berapa orang Indonesia yang bekerja di Facebook, Google, Yahoo??? Yang notabene orang kita telah memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perusahaannya .
3. Menambah Devisa Negara
Tentu saja, perusahaan di Indonesia pasti membayar pajak dari pendapatannya ke negara. Lalu apakah perusahaan konten luar seperti Facebook, Google, Yahoo membayar pajak ke Indonesia dari pendapatannya di Indonesia?
4. Biaya Internet, hosting, server, akan lebih murah
Beberapa alasan rata-rata kenapa masih menggunakan hosting luar kira-kira seperti ini:
Dan kalau ketergantungan terhadap konten luar sudah hilang, saya yakin harga Internet akan murah.
~
Kalau saat ini saya lihat banyak sekali startup bermunculan, cuma kadang-kadang banyak juga yang hilang, mungkin masalahnya sama, modal, dan di Indonesia belum banyak yang tertarik dengan bisnis konten.
Kehadiran blog seperti teknojurnal.com dan dailysocial.com serta hadirnya acara-acara seperti SparxUp Award 2010 dan SWAStartup sangat membantu menyemangati para pebisnis konten. Mudah-mudahan acara-acara seperti ini kedepan lebih banyak lagi sehingga bangsa Indonesia tidak hanya sebagai konsumen, tapi juga produsen.
Lalu dari mana mengawalinya….? Cintailah Konten Lokal
Artikel ini awalnya diterbitkan di Kaskus oleh brainway di link ini. Diedit dan dipublish kembali di TeknoJurnal dengan seizin penulis aslinya. |
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…