Untuk mengetahui lebih dalam tentang Nightspade, saya melakukan wawancara via email dengan perwakilan dari Nightspade. Berikut adalah hasil wawancara saya yang pasti menarik bagi pembaca terutama yang memiliki latar pengembang mobile game.
Timeline Nightspade
Awalnya, Nightspade didirikan oleh 4 orang yaitu Inas Luthfi (CEO, CTO), Dody Dharma (COO), Garibaldy W. Mukti (CMO) dan Teddy Pandu (CFO). Perusahaan ini sendiri berawal dari sebuah tim bernama Nightclub Coders yang kemudian berganti nama menjadi Nightspade.
Pada awal tahun 2010, akhirnya secara resmi Nightspade berdiri dan sudah berlandaskan hukum. Di awal kemunculannya pada tahun tersebut, Nightspade masih mengembangkan berbagai macam aplikasi interaktif yang dipesan oleh berbagai perusahaan dan belum fokus pada pengembangan game.
Ketika akhir tahun 2010, Nightspade mulai mengembangkan beberapa game berbasis Flash dan sebuah story book yang ditujukan untuk iPad. Yang sangat membanggakan adalah salah satu dari game Nightspade yang berbasis Flash dibeli oleh sebuah game publisher di Amerika. Karena semakin tertantang dan tertarik dalam membuat game, maka pada awal tahun 2011 Nightspade mulai membuat beberapa mobile game untuk iPad dan iPhone.
Pada akhir kuartal 1 tahun 2011, setelah portofolio Nightspade semakin dikenal oleh perusahaan lain di bidang mobile game, perusahaan investasi East Ventures pun akhirnya tertarik untuk berinvenstasi di Nightspade. Semenjak Nightspade diinvestasi oleh East Ventures, mereka semakin fokus pada pengembangan mobile game. Hingga sekarang mereka telah mempunyai 22 orang karyawan yang terdiri dari 15 karyawan tetap dan 7 orang yang magang di sana.
Produk dan Model Bisnis
Nightspade sudah memiliki 8 produk game dan yang pertama kali mereka buat adalah Don Gravity, sebuah puzzle game yang menggunakan accelerometer. Game lainnya yang sudah dikenal adalah Stack The Stuff, sebuah casual game yang menggunakan teknologi physic. Game yang sedang mereka kembangkan saat ini adalah AMAGO “Amazing Animals in Archipelago”, sebuah game yang bertemakan satwa langka di Indonesia.
Dalam menjalankan usahanya, Nightspade menjalankan 2 model bisnis, yaitu B2C ( Business to Customer) dan B2B ( Business to Business). Untuk B2C sendiri Nightspade memasukkan game mereka ke toko aplikasi secara langsung. Cara mendapatkan keuntungannya langsung dari aplikasi berbayar atau bisa melalui iklan. Walaupun cukup sulit untuk memasuki pasar ini tetapi mereka terus melakukan riset untuk pengembangan game mereka kedepannya agar semakin dikenal dan disukai oleh masyarakat.
Untuk model B2B, Nightspade membuka kesempatan untuk bekerja sama dengan pihak lain yang ingin membuat game. Model bisnis ini dituntut untuk memiliki portfolio yang bagus terlebih dahulu dan dikenal oleh banyak pihak agar lebih mudah untuk mendapatkan proyek. Setelah itu dibutuhkan komunikasi antara klien dan pengembang aplikasi serta komunikasi tim yang baik. Biasanya tipe advergame sangat diminati untuk model bisnis ini.
Harapan Kedepan
Saat ditanyakan harapan yang diinginkan oleh Nightspade, mereka menjawab bahwa mereka berharap agar dikenal sebagai sebuah pengembang game professional yang memilik “taring” di dunia pengembang game dan mampu mengembangkan produk-produk berkualitas. Mereka ingin menciptakan game yang tidak hanya baik dari segi seni, pemrograman, atau suara saja namun juga mampu memberikan kebahagiaan ke orang yang memainkannya.
~
Bagi pembaca yang ingin tahu lebih lanjut mengenai Nightspade beserta game yang telah mereka buat atau malah berkeinginan untuk mengajak bekerjasama dengan Nightspade dalam membuat game dapat mengunjungi situs resminya.
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…