Buat Permainan “Unik dan Cantik”, EA Bakal Dukung Studio Game-mu
Ada kabar gembira buat kalian developer game indie karena EA] Bakal Dukung Studio kamu, jika membuat permainan yang Unik dan Cantik.
Ada kabar gembira buat kalian developer game indie karena EA] Bakal Dukung Studio kamu, jika membuat permainan yang Unik dan Cantik.
GameLan sebentar lagi akan menyelenggarakan IN.GAME Expo di Jogja pada tanggal 24 April 2016. Nantinya 57 Developer Game Indie akan hadir dalam acara tersebut.
Educa Studio adalah sebuah studio game di Indonesia yang berlokasi di Salatiga, Jawa Tengah. Mereka sudah merilis lebih dari 120 aplikasi pendidikan.
Pada tanggal 19 Oktober 2013 telah berlangsung Jogja Game Session Meetup. Meetup yang mengangkat tema “Lets Talk About Past, Present and Future of Games” ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian acara JOINTS 2013 (program acara dari HIMAKOM Universitas Gadjah Mada).
Jogjakarta sudah terkenal sebagai salah satu kota tempat kumpulnya para pengembang game di Indonesia. Banyak game yang tersebar di toko aplikasi adalah buatan pengembang game di Jogjakarta. Melihat hal ini, tidaklah aneh jika di Jogjakarta bermunculan acara-acara seputar pengembang game dan salah satunya adalah Jogja Game Session Meetup.
Sebuah perjalanan para penggemar game dalam membangun studio game di Depok, Studio Independent. Dimulai dari nol, kini mereka telah berhasil melahirkan produk-produk game yang sukses.
Bagi pengguna ponsel berbasisi Android yang sering bermain game, mungkin pernah mendapatkan bahwa game yang mereka unduh atau lihat di toko aplikasi adalah buatan dari STMIK Amikom Yogyakarta atau komunitas Amikom Game Dev. Komunitas mahasiswa-mahasiswa STMIK Amikom Yogyakarta pengembang game ini memang bisa dibilang cukup aktif menghasilkan game-game baru. Kini, komunitas Amikom Game Dev semakin serius menekuni dunia pengembangan game dengan berevolusi menjadi studio game Cupcorn Games.
Mungkin banyak pembaca TeknoJurnal yang sudah kenal dengan studio game satu ini, Arsanesia. Di tahun 2012 lalu, Arsanesia sempat tampil di media nasional seperti TV One dan Media Indonesia. Pendiri Arsanesia pun dapat dengan mudah dijumpai di acara-acara seputar pengembang aplikasi atau game. Di TeknoJurnal pun sudah beberapa kali ditampilkan artikel yang dibuat oleh Adam Ardisasmita, salah satu pendiri Arsanesia. Nah, kini saya akan menggali lebih dalam tentang Arsanesia melalui interview via email dengan Adam.
Dewasa ini, perkembangan perusahaan lokal di bidang pengembangan aplikasi mobile semakin menggeliat. Hal ini juga sejalan dengan semakin banyaknya konten lokal Indonesia yang memasuki pasar aplikasi mobile di berbagai platform mobile. Salah satu perusahaan yang ikut meramaikan dunia pengembangan aplikasi mobile terutama game adalah Nightspade di Bandung.
Awal Agustus lalu, TeknoJurnal pernah menulis tentang game Rolling Babaa di iPad buatan studio game asal Yogyakarta, Movin Studio. Game-nya dibuat dengan profesional dan cukup menarik, respon beberapa kenalan saya pun cukup bagus tentang game-nya. Dan, tidak banyak studio game lokal yang membuat produk yang ditujukan untuk platform iOS jika dibandingkan dengan platform lainnya. Melihat hal-hal tersebut, saya tertarik menggali lebih dalam lagi tentang Movin Studio melalui wawancara via email dengan salah satu pendiri Movin Studio, Ali Iqbal.