Pasar Handphone Pengganti di Indonesia yang Cukup Unik


Menarik jika melihat kebiasaan orang-orang Indonesia yang suka berganti-ganti handphone. Mulai dari kalangan bawah hingga ke kalangan atas, biasanya akan mengganti handphone mereka jika ada handphone baru yang lebih canggih dan sedang tren atau ada handphone baru yang harganya sangat murah. Di Indonesia rata-rata orang berganti handphone setiap 11 bulan sekali untuk menjaga gengsi. Perilaku seperti ini ternyata membawa pengaruh bagi pasar handphone di Indonesia. Pasar seperti ini sering disebut sebagai pasar handphone pengganti.

Asosiasi Importir Seluler Indonesia (AISI) memperkirakan bahwa pasar handphone pengganti di Indonesia sudah mencapai sepertiga bagian dari total pasar handphone yang beredar di Indonesia. Jika kita asumsikan jumlah handphone yang beredar sebesar 150 juta, maka sebesar 50 juta unit adalah handphone pengganti. Dan jika perkiraan kasar impor handphone di tahun ini adalah sebesar 70 unit, maka hanya akan ada 20 juta unit handphone yang memang ditargetkan untuk menjadi handphone pertama pengguna dan bukan untuk “mengganti” handphone lama si penggunanya. Tentunya pertumbuhan pasar handphone pengganti ini merupakan imbas dari perkembangan handphone di Indonesia.

Saat ini pasar handphone terus bertumbuh di antara 20%-25% di tiap tahunnya. Di tahun depan pun beberapa kalangan memperkirakan pertumbuhan yang lebih pesat lagi. Sebagai contoh saja, di tahun lalu ada sekitar kurang lebih 40 juta impor handphone dan di tahun 2011 ini diestimasikan akan naik menjadi 60 juta sedangkan pasar handphone pengganti di Indonesia mencapai kurang lebih 40 juta unit di tahun ini.

Harga jual rata-rata dari handphone pengganti tersebut ada di bawah 1 juta rupiah per unit. Sebuah harga yang murah untuk sebuah handset. Maka dapat disimpulkan juga bahwa selain gaya hidup maka handphone dengan harga murah akan mendorong pengguna untuk mengganti handphone mereka. Kita juga dapat melihat para vendor handphone, lokal maupun global berlomba lomba mengeluarkan produk handphone canggih atau handphone “kelihatannya keren” dengan harga murah. Hal ini tentunya dilakukan untuk mendorong pengguna mengganti handphone mereka.

Pasar handphone pengganti ini sendiri menurut saya akan lebih mudah dimasuki oleh vendor handphone lokal. Varian handphone yang ditawarkan menjadi salah satu nilai plus. Dan tentunya harga yang ditawarkan juga terjangkau. Contoh saja seperti Nexian, HT Mobile, atau TiPhone. Vendor-vendor lokal ini sangat sering mengeluarkan produk baru dengan design yang menarik serta promosi yang intens, jika kita perhatikan.

Maka jangan heran jika di tahun depan konsumen handphone di Indonesia akan dijejali dengan berbagai handphone di tiap bulannya. Mulai dari handphone low-end hingga handphone high-end. Hal yang sangat mungkin jika nantinya konsumen kita akan banyak tergoda dengan produk yang menawarkan design yang bagus, harga yang murah, serta teknologi yang katanya canggih.