Berita

Pengembangan Google Fuchsia OS Mulai Sambangi Google Pixelbook

[Sumber: Flickr]

Teknojurnal – Google adalah salah satu raksasa teknologi yang selalu berusaha menghadirkan teknologi baru kepada masyarakat, baik perangkat lunak maupun perangkat keras. Lebih dari setahun yang lalu, perusahaan yang terkenal dengan mesin pencarinya ini mulai melakukan sebuah proyek pengembangan sistem operasi baru yang diberi nama dengan Fuchsia OS.

Sampai pada saat ini, beberapa sistem operasi yang dikembangkan oleh perusahaan Google telah menyebar dan digunakan oleh banyak pengguna di seluruh dunia. Beberapa diantaranya adalah sistem Android yang dikembangkan untuk perangkat seluler, sistem Chrome OS untuk perangkat Personal Computer (PC), dan sistem lainnya.

Berbeda dengan beberapa sistem operasi tersebut, Fuchsia OS hadir sebagai sistem operasi yang dirancang agar dapat digunakan pada banyak model dan tipe perangkat, seperti TizenOS milik Samsung, dari mulai perangkat mobile, PC, tablet, sampai dengan perangkat dengan embedded system lainnya.

Namun, sayangnya tidak semua semua orang tahu keberadaan dari sistem operasi ini. Perusahaan Google tidak pernah mengumumkan apapun tentang sistem operasi tersebut ke masyarakat umum. Akan tetapi sistem operasi ini dibuka dengan lisensi open-source, sehingga sebenarnya pengembangan proyek tersebut dilakukan dengan transparan oleh Google.

Secara resmi, sistem operasi ini telah mendukung dua perangkat komputer jinjing, yaitu Acer Switch Alpha 12 dan Intel NUC. Kedua perangkat level atas tersebut telah terverifikasi untuk menjalankan sistem operasi Fuchsia di dalamnya. Hal tersebut dapat ditemukan dalam dokumentasi Sistem Operasi Fuchsia yang telah ditulis oleh Google.

Dan beberapa waktu lalu, Google menambahkan sebuah laman yang menunjukkan proses instalasi Fuchsia OS pada perangkat Google Pixelbook, yang mana proses instalasi harus dilakukan pada mode pengembangan Pixelbook dan dilakukan melalui proses booting dari USB Drive.

Belum ada yang tahu bagaimana masa depan dari sistem operasi yang dirancang agar dapat digunakan pada banyak perangkat ini. Apakah akan konsisten dikembangkan dan dapat menghasilkan sebuah sistem yang stabil untuk digunakan seperti tujuannya? Ataukah hanya akan menjadi proyek sampingan Google yang pada akhirnya akan ditinggalkan seperti proyek Ara?

[Sumber: AndroidPolice]

Share
Published by
Sukindar

Recent Posts

Cisco Peringkatkan Kerentanan Kritis Dalam Cisco Data Center Network Manager

Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!

January 7, 2020

Optimal idM Meluncurkan OptimalCloud Partner Platform

Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!

January 6, 2020

Google Siapkan Coral Accelerator Module dan Coral Dev Board Mini untuk Tahun 2020

Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…

January 3, 2020

Google Kembangkan Model Kecerdasan Buatan Untuk Deteksi Kanker Payudara

Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…

January 3, 2020

Google Dorong Fitur Bubbles Notifications Ke Versi Stabil

Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…

December 31, 2019

Samsung Siapkan Lima Proyek dan Empat Startup C-Lab Untuk CES 2020

Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…

December 30, 2019