Teknologi cloud computing selalu identik terhadap sesuatu yang luas, besar, kompleks, dan mahal. Berkat mitos yang demikian membuat cloud menjadi sebagai teknologi yang enggan diadopsi oleh perusahaan-perusahaan non-enterprise seperti UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
Namun faktanya, kini masyarakat sudah terbiasa dengan teknologi cloud. Alih-alih menggunakan flashdrive, seorang netizen mengunggah berkas yang dimilikinya dalam penyimpanan awan seperti OneDrive, menyimpan kontak dan kegiatan mereka di Outlook.com, hingga mengunggah foto dan video favorit mereka ke sosial media seperti Facebook. Bahkan dengan kapasitas yang tidak terbatas atau yang dikenal dengan istilah unlimited.
Dengan kata lain, jika masyarakat di tingkat personal saja sudah mempercayai cloud untuk membantu aktivitas sehari-harinya, lantas apakah organisasi juga sudah saatnya mempercayai cloud sebagai tulang punggung infrastruktur TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) ?
Jawabannya tentu tidak. Organisasi adalah sebuah badan yang terstruktur dengan visi dan misi yang spesifik. Data dan informasi digital yang mereka miliki adalah aset yang berharga sehingga komunikasi yang mereka lakukan mencerminkan peluang perkembangannya bisnis, hingga sistem informasi yang mereka gunakan menjadi tulang punggung bisnis modern melebihi seorang personal yang mengelola foto pribadi atau dokumen CV (Curriculum Vitae).
Dengan kata lain, memilih teknologi cloud bukanlah sesuatu yang mudah bagi organisasi, terutama bagi UMKM yang mungkin memiliki keterbatasan dari sumber daya dan juga waktu dalam melakukan evaluasi kebergunaan, kelayakan, hingga investasi cloud.
Buku dengan judul “Solusi Cloud Computing dengan Microsoft Azure bagi UMKM” memberikan gambaran bagaimana memilih teknologi cloud computing bagi UMKM. Walaupun tertulis Microsoft Azure, namun jangan beranggapan bahwa ini buku pemasaran untuk produk Azure, buku ini adalah buku yang membahas bagaimana UMKM menghadapi era cloud dan bagaimana UMKM bersikap dalam menghadapi teknologi cloud dengan tetap berfokus pada efisiensi operasional dan juga produktivitas kerja.
Buku ini menjadi lengkap dengan melakukan studi kelayakan Microsoft Azure sebagai studi kasusnya yang bisa menjadi salah satu dari sekian banyak pilihan teknologi cloud bagi UMKM. Berdasarkan dari berbagai kajian mengenai cloud di dalam buku ini, cloud platform terbukti mampu membantu menurunkan biaya modal dengan cara mengalihkannya menjadi biaya operasional jika pihak UMKM merencanakan dan memilih solusi cloud yang tepat.
Pemilihan solusi yang tepat di dalam teknologi cloud akan membantu UMKM dalam mengurangi beban usaha dan biaya di awal investasi TIK. Hal ini diperkuat dengan berbagai layanan-layanan praktis berkelas enterprise di cloud yang dapat dimanfaatkan dengan investasi per menit layaknya penggunaan berbasis on-demand.
Apabila pembaca tertarik untuk mengetahui bagaimana teknologi cloud bisa membantu lebih jauh UMKM dalam menjalankan bisnisnya, maka pembaca dapat mendaftarkan dirinya pada webinar “Solusi Cloud untuk UMKM” yang akan diselenggarakan pada tanggal 26 Januari 2016 jam 3 hingga 4 sore. Sementara itu, webinar ini bersifat gratis alias tanpa dipungut biaya.
Artikel ini merupakan guest post dari Ridi Ferdiana, seorang Microsoft Most Valuable Professional, peneliti dan pengajar di Universitas Gadjah Mada, dan Reseach and Education Advisor di Microsoft Innovation Center. Penulis bisa dihubungi melalui email di ridi@mvps.org
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…