Bagikan Kesuksesan UKM-mu dan Dapatkan Perjalanan Mentoring Bisnis ke Google Headquarter
Ayo ceritakan kesuksesan UKM kamu kepada Google dan menangkan hadiah Perjalanan Mentoring Bisnis ke Google Headquarter di Amerika Serikat.
Ayo ceritakan kesuksesan UKM kamu kepada Google dan menangkan hadiah Perjalanan Mentoring Bisnis ke Google Headquarter di Amerika Serikat.
Google dalam waktu dekat ini berencana akan mengadakan acara Google for Mobile di Jakarta tepatnya pada tanggal 31 Maret 2016 mendatang. Dalam acara tersebut, setidaknya 24 pembicara akan berbagi ilmu tentang bagaimana membangun kualitas produk, bagaimana menarik pengguna, dan bagaimana mengembangkan bisnis dalam bidang mobile.
Visa merilis Visa Developer untuk membantu developer dalam mengembangkan aplikasi dan solusi pembayaran
Kini Teknologi Cloud mulai banyak digunakan masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-harinya. Namun apakah UMKM perlu menggunakan teknologi cloud untuk menunjang bisnisnya ?
Setelah sukses dengan Startup Weekend Bandung, Kini giliran Startup Weekend Jakarta akan digelar. Bagi yang tertarik membuat startup dalam waktu cepat. Mungkin ini jawabanya.
Pada tanggal 27 hingga 28 September 2014 Fasilkom Universitas Indonesia mengadakan seminar Compfest 2014.
Salah satu hal yang suka saya pikirkan ketika melihat produk-produk terkenal di bidang teknologi informasi adalah bagaimana perusahaan yang membuat produk tersebut mendapatkan uang dari produk mereka. Sangat menarik menurut saya untuk mengetahui bagimana produk-produk tersebut dapat menghasilkan uang untuk menyokong perusahaan.
Appcelerator, perusahaan dibalik platform pengembangan Titanium, bekerja sama dengan IDC baru-baru ini menyelenggarakan survey kepada 3.632 pengembang aplikasi yang menggunakan Titanium. Dari hasil survei tersebut, didapatkan sebuah poin yang menarik tentang preferensi pengembang aplikasi di suatu platform mobile. Mayoritas pengembang aplikasi lebih memilih platform iOS untuk mengembangkan aplikasi yang ditujukan untuk bisnis.
Beberapa waktu belakangan ini saya sering mendengar beberapa pernyataan yang menurut saya cukup kontroversial mengenai teknologi dan pengembang aplikasi di Indonesia di bidang IT. Beberapa orang ada yang mengatakan bahwa pengembang aplikasi tidak memiliki “nilai” hingga ada istilah “technology doen’t count”.
Saya cukup sering ditanya, terutama oleh para pengembang aplikasi mobile baru, tentang bagaimana caranya menjual aplikasi mobile yang telah mereka buat. Saya yakin kebanyakan pengembang aplikasi ketika membuat aplikasi mobile sendiri pasti ingin dijual dan mendapatkan keuntungan dari penjualan aplikasi mobile tersebut. Nah berangkat dari hal tersebut, saya mencoba untuk menjelaskan secara singkat tentang bagaimana caranya menjual aplikasi mobile yang sudah kita buat.