Perusahaan pengembang chipset terkemuka Qualcomm kembali mengenalkan barisan System on Chip (SoC) kelas menengah terbarunya, yakni Snapdragon 675, dengan membawa beberapa fitur dari SoC papan atas.
Yang cukup menjadi perhatian dari chipset terbaru Qualcomm ini adalah chipset ini akan dibangun menggunakan fabrikasi 11 nm dengan menggunakan arsitektur Kryo 460, yang telah memakai inti ARM Cortex-A76, yakni arsitektur yang dirancang untuk perangkat flagship.
Dalam catatannya, sampai dengan saat tulisan ini diterbitkan, arsitektur ARM Cortex-A76 ini secara mayor baru digunakan pada chipset Kirin 980, yakni chipset flagship terbaru dari buatan Huawei, dan belum pernah sama sekali digunakan pada barisan chipset buatan Qualcomm sebelumnya.
Yang menariknya, Snapdragon 675 bisa menjadi chipset yang lebih cepat dibandingkan barisan chipset buatan Qualcomm yang sebelum-sebelumnya, bahkan jika dibandingkan dengan chipset flagship terbaru Qualcomm, yakni Snapdragon 845.
Sebagai gambaran, chipset Snapdragon 845 yang dibangun dengan fabrikasi 10 nm masih menggunakan empat buah inti berbasis arsitektur Cortex-A75 yang memiliki kecepatan 2.8GHz, sementara chipset Snapdragon 675 memiliki dua buah inti berkecepatan 2.0 GHz yang difokuskan pada kinerjanya dan enam buah inti berkecepatan 1.78 GHz yang difokuskan pada efisiensi dayanya.
Memang cukup aneh untuk hal ini. Berdasarkan pernyataan Anandtech, tidak biasanya perusahaan pengembang chipset tersebut meluncurkan CPU (Central Processing Unit) di kelas menengah, yang secara khusus bisa mengalahkan performa chipset di atasnya, seperti Snapdragon 710 yang termasuk ukuran chipset terbaru Qualcomm.
Selain itupun, Snapdragon 675 tampaknya dirancang untuk mematahkan anggapan bahwa fitur-fitur kelas tinggi hanya tersedia secara eksklusif pada perangkat-perangkat flagship, karena Qualcomm juga membenamkannya di chipset terbarunya tersebut.
Sebut saja, dalam Image Signal Processor (ISP) atau bagian pengolah citra gambar dalam chipset Snapdragon 675 tersebut kini telah tersedia pengaturan untuk penggunaan kamera dengan tiga lensa.
Chipset ini pun telah dilengkapi dengan dukungan peningkatan pengalaman gaming untuk judul tertentu seperti yang telah diaplikasikan Huawei dalam GPU Turbo, dukungan Quick Charge 4+, serta sebuah mesin kecerdasan buatan atau Articifial Intelegence (AI).
Untuk pendistribusiannya, secara khusus Qualcomm berharap chipset baru buatannya tersebut dapat digunakan pada ponsel-ponsel konsumen di kelas menengah pada kuartal pertama tahun 2019 mendatang.
[Sumber: TheVerge]
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…