Setiap tahunnya Tech In Asia selalu menyelenggarakan acara konferensi terbesarnya di Indonesia yang bernama Tech In Asia Jakarta dengan mempertemukan startup, investor, pengusaha, penggiat teknologi, media, korporasi, dan komunitas.
Kali ini Tech In Asia Jakarta 2018 secara resmi diselenggarakan pada tanggal 23 sama 24 Oktober 2018 di Jakarta Convention Center (JCC). Saya pun berkesempatan untuk menghadiri acara hari pertama dari konferesi besar ini.
Acara ini dibuka oleh Meirissa Farah Fhonna selaku Conference Content Lead Tech In Asia Jakarta 2018 di Main Stage. Sementara itu, peserta dan pengunjung sudah memadati tempat sejak pagi hari supaya tidak ketinggalan Tech In Asia Jakarta 2018.
Meirissa pun mengatakan bahwa Tahun ini Tech in Asia akan menyajikan acara lebih dari 60 sesi di 4 content stage selama 2 hari dengan topik beraneka ragam yang terdiri dari investasi, transforasi digital, hingga exit strategy yang akan membuat wawasan bagi peserta yang hadir.
Pada saat saya memasuki Tech In Asia Jakarta 2018 ini langsung disuguhkan oleh banyaknya startup lokal dan internasional yang menyuguhkan beragam produk maupun layanannya di pameran Startup Factory.
Meskipun pihak penyelenggara mengatakan bahwa 280 startup lokal dan internasional akan hadir di Startup Factory, namun ternyata beberapa booth startup pada hari pertama dan kedua berbeda karena keterbatasan tempat sehingga memudahkan peserta yang hadir menjangkau banyak booth sekaligus.
Bisa dibilang startup yang hadir pada hari pertama ini akan berbeda dengan hari kedua. Selain itu, jarak booth antar startup ini berdekatan agar memudahkan pesertanya melihat banyak startup sekaligus. Tentu saja beragam startup yang hadir pada pamera Startup Factory ini memilliki produk menarik yang dapat memikat peserta.
Misalnya saja Wawa Games yang merupakan startup mengembangkan game real-life arcade yang bisa dimainkan secara bersama-sama dengan teman melalui akun Wawa, Google, Facebook, maupun Line secara real-time.
Selanjutnya, pemain dari game ini pun bisa mendapatkan koin yang dapat ditukar dengan hadiah. Bisa dibilang game-game yang hadir dari game Wawa ini menarik sehingga dapat membuat pemainnya dapat berinteraksi dengan seru.
Selain itu, ada juga Madhang Sak Indonesia yang menciptakan aplikasi Madhang sehingga memungkinkan penggunanya dapat menjual masakan spesial buatan ibu dengan resep andalannya tanpa perlu menjual makanan.
Tentu saja pengguna lain dari Madhang ini juga bisa mencari masakan spesial buatan ibu yang telah hadir di dalam aplikasi. Bisa dibilang Madhang merasa bahwa setiap keluarga memiliki resep spesialnya sendiri sehingga akan sangat seru apabila pengguna lainnya juga dapat mencicipi masakan seperti di kampung halamannya.
Kemudian, Koperansel yng menjadi mesin pencari untuk menemukan harga termurah dari hotel maupun tiket pesawat dari 700 situs travel terpercaya di Indonesia sehingga memudahkan penggunanya untuk mendapatkan harga yang pas di kantung ketika berlibur.
Selain ketiganya, masih banyak startup lokal maupun internasional yang memiliki produk maupun layanan menarik yang intinya untuk memudahkan penggunanya dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Sementara itu, setiap startup yang hadir di booth Startup Factory menghadirkan beragam informasi terbarunya lengkap dengan sovenir maupun hadiah yang dapat memikat hati dari peserta Tech In Asia Jakarta 2018.
Beralih ke materai dari para ahli terdapat 4 stage yang berisi konten menarik dengan banyak sesi, mulai dari Main Stage, Rinjani Stage, Semeru Stage, dan Kerinci Stage. Acara ini dimulai dari pukul 10.00 WIB hingga 17.30 WIB pada hari pertama maupun kedua.
Namun karena setiap sesi yang berjalan di 4 stage ini mempunyai waktu yang bersamaan sehingga membuat peserta Tech In Asia Jakarta 2018 harus memilih materi yang menurutnya menarik dan akan menambah wawasannya.
Misalnya saja pada pukul 16.00 WIB – 16.30 WIB tanggal 23 Oktober 2018 terdapat materai menarik, mulai dari Creative Campaign Panel : Hacking the Market with Creativity di Main Stage, Digital Transformation & Leadership di Kerinci Stage, Cryptocurrency in Asia di Semeru Stage, dan Data-Driven Approach for Profitablity di Rinjani Stage.
Pada kesempatan ini, saya menyaksikan materi Cryptocurrency in Asia yang dibawakan oleh Oscar Darmawan selaku CEO INDODAX, Pang Xue Kai (Kai) selaku CEO Tokocrypto, Vijay Ayyar selaku Global Head of Countries Luno, dan Andrew Ryan Sianga selaku CEO Foodizz Indonesia. Bisa dibilang sangat menarik mengetahui perkembangan Cryptocurrency di Asia yang ternyata semakin berkembang pesat.
Tak ketinggalan, Tech In Asia Jakarta 2018 pun memiliki Speed Dating yang mempertemukan lebih dari 50 startup untuk melakukan pitch di depan para investor mengenai produk dan layanan yang sudah dikembangkan maupun dijalankannya.
Untuk waktu pitch sendiri bisa dibilang singkat sehingga startup harus mempersiapkan materi terbaiknya untuk dipresentasikan di depan investor. Para startup yang berhasil mengikuti Speed Dating ini pun sudah mendaftar dan mengalami seleksi sebelum Tech In Asia Jakarta 2018 diselenggarakan.
Dalam Tech In Asia Jakarta 2018 juga terdapat acara Roundtables yang mempertemukan para ahli dengan startup untuk memecahkan masalah secara bersama-sama dalam satu meja. Pada hari pertama, terdapat materi Marketing Roundtable, Legality Roundtable, dan Business & Sales Roundtable.
Untuk Marketing Roundtable diselenggalarakan pada pukul 11.00 WIB yang membahas mengenai tantangan dan solusi mengenai digital marketing di era saat ini. Sementara, Legality Roundtable pada pukul 13.30 WIB membahas mengenai tantangan dan solusi mengenai legalitas produk, hak kekayaan intelektual, pajak, dan beragam isu yang sedang panas.
Selain itu, Business & Sales Roundtable membahas mengenai tantangan dan solusi mengenai cara meningkatkan bisnis lengkap dengan langkah-langkah terbaik untuk melakukan deal yang bagus dengan klien.
Dengan konferensi dengan acara yang pada ini, Tech In Asia Jakarta 2018 berharap peserta maupun startup yang hadir pada acara ini bisa mendapatkan hal yang bermanfaat, mulai dari koneksi, wawasan, hingga bertemu langsung dengan para investor.
Selain Tech In Asia Jakarta 2018, pihak Tech In Asia pun memiliki acara besar di kota besar lainnya, seperti Singapura dan Tokyo yang akan mempertemukan startup, investor, penggiat teknologi, mahasiswa, dan perusahaan teknologi untuk saling bertukar pikiran.
Disclosure : *TeknoJurnal merupakan media partner dari Tech In Asia Jakarta 2018
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…