Categories: Berita

Rocking Chair Tennis – Aplikasi yang Menerapkan Paradigma ‘Sense, Understand, and Adapt’

Seperti yang kita tahu bahwa pada BlackBerry Jam Amerika yang berlangsung pertengahan tahun ini, BlackBerry memperkenalkan sebuah paradigma yang membantu para pengembang aplikasi untuk dapat meningkatkan user experience para penggunanya, yaitu ‘Sense, Understand, and Adapt’. Sense (merasakan) input dari berbagai macam sumber, Understand (mengerti) konteks dari input yang diterima, dan Adapt (beradaptasi) merespon input tersebut berdasarkan konteksnya.

Dengan adanya jutaan orang yang menggunakan ponsel pintar, pengembang aplikasi harus bisa meningkatkan user experience pada tiap aplikasinya agar bisa berkompetisi memenangkan pasar. Angka mungkin bisa dimanipulasi, tapi pengalaman langsung yang dirasakan pengguna adalah hal yang tidak bisa dibohongi lagi. Tujuan akhir dari paradigma ini untuk membangun aplikasi atau game kontekstual berdasarkan lingkungan dan input yang didapat.

Pada BlackBerry Jam Asia 2013 di Hongkong kali ini, sebuah game yang mengimplementasikan paradigma tersebut, game tersebut bernama ‘The Rocking Chair Tennis’ yang dibuat oleh dari salah satu tim BlackBerry Developer Elite Swedia.

Demo permainan ‘Rocking Chair Tennis’ di BlackBerry Jam Asia 2013

Game tersebut diinstal pada BlackBerry Z30 dan berjalan pada BlackBerry 10.2 OS. Bagaimana cara game ini mengaplikasikan paradigma ‘Sense, Understanding, and Adapt’? Berikut ini rangkaian penjelasannya:

Sense, merasakan input dan koneksi data.

  • Kursi goyang mengontrol  papan pemukul (sisi kanan-kiri pada gambar bagian tengah) via akselerometer yang ada di perangkat BlackBerry.
  • Teknologi: Hardware interface, HDMI, NFC untuk menghubungkan controller devices, Accelerometer – Controller, Bluetooth – Controller untuk Game accelerometer data.

Understand, mengerti konteks berdasarkan situasi nyata yang sedang terjadi.

  • Counter-measures (kipas, lampu), berjalan pada screen-taps perangkat game.
  • Teknologi: Bluetooth – Controller message to game; Bluetooth – Game to Arduino (microcontroller yang mengontrol kipas dan lampu di kursi goyang)

Adapt, beradaptasi dengan cara merespon terhadap apa yang terjadi.

  • Beradaptasi dan berkomunikasi via Bluetooth ke game controller (Z10, Z30) dan pengukur alat kontrol (kipas, dan lampu)
  • Teknologi: Cascades UI Framework, APIs – HDMI Screen, Accelerometer, Arduino board, NFC.

Seperti yang diucapkan oleh Johan Larsby, sang software developer. Demo pada BlackBerry Jam Asia kali ini sebenarnya bertujuan untuk merangsang imajinasi dari para pengembang aplikasi, serta menunjukkan bahwa ada banyak kemampuan dari BlackBerry 10 OS yang bisa dieksplorasi untuk mengembangkan sebuah game baik dari sisi teknis maupun psikis.

Share
Published by
Agus Afif Riyadi

Recent Posts

Cisco Peringkatkan Kerentanan Kritis Dalam Cisco Data Center Network Manager

Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!

January 7, 2020

Optimal idM Meluncurkan OptimalCloud Partner Platform

Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!

January 6, 2020

Google Siapkan Coral Accelerator Module dan Coral Dev Board Mini untuk Tahun 2020

Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…

January 3, 2020

Google Kembangkan Model Kecerdasan Buatan Untuk Deteksi Kanker Payudara

Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…

January 3, 2020

Google Dorong Fitur Bubbles Notifications Ke Versi Stabil

Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…

December 31, 2019

Samsung Siapkan Lima Proyek dan Empat Startup C-Lab Untuk CES 2020

Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…

December 30, 2019