Hari ini saya berkesempatan untuk mengunjungi acara Indocomtech yang mulai digelar dari tanggal 28 Oktober 2015 hingga 1 November 2015. Dalam kesempatan ini saya melihat salah satu booth yang menarik di Indocomtech 2015 yakni ARTX 2015.
Dalam booth ARTX 2015 ini diperkenalkan simulasi Smarthome yang lengkap dengan perlengkapan canggihnya dan tidak lupa dengan beragam perangkat Internet of Things lainnya. Untuk perjalanan mencoba berbagai teknologi yang terdapat dalam booth ARTX 2015 ini saya dipandu oleh Peter Shearer selaku Managing Director AR&Co.
Pertama, saya diajak untuk melihat teknologi augmented reality yang dikembangkan oleh AR&co bekerja sama dengan Pocari Sweat dan Axe. Alat tersebut memiliki layar yang dilengkapi dengan kamera dan ketika produk Pocari Sweat atau Axe maka akan dihadapkan dengan game maupun animasi augmented reality.
Nantinya ketika pemiliki produk Pocari Sweat atau Axe berhasil memenangkan misi yang ditantang oleh game maka secara otomatis akan mendapatkan hadiah seperti beli 1 Pocari Sweat akan mendapatkan 1 lagi di gerai Alfamart, Alfamidi, dan Lawson. Setelah selesai bermain dengan teknologi Augmented Reality tersebut, saya diajak untuk masuk simulasi smarthome yang telah dibuat dari kerjasama AR&co, API Event, Samsung, Intel, Sicurezza, MakeDoNia, dan masih banyak lagi.
Smarthome berteknologi Internet of Things
Sebelum memasuki smarthome ini Peter membuka dan memperlihatkan kunci pintu digital yang harus dibuka dengan kata kunci yang telah disimpan. Setelah masuk rumah simulasi smarthome bersama Peter, saya langsung dihadapkan dengan ruang tamu yang lengkap dengan perangkat Internet of Things.
Perangkat Internet Of Things tersebut terdiri dari televisi, soundbar, lampu, dan AC. Menariknya semua perangkat ini dikendalikan oleh panel kontrol yang berbentuk layar sentuh yang memiliki aplikasi dengan tampilan antarmuka yang mudah digunakan. Panel kontrol ini ditempatkan di dinding rumah agar memudahkan penggunanya untuk mengendalikan berbagai perangkat lainnya.
Aplikasi kendali perangkat ini dikembangkan oleh AR&Co. Dalam aplikasi tersebut terdapat beberapa tombol kendali untuk lampu, televisi, soundbar, dan AC. Selain itu, di dalam ruang tamu tersebut terdapat juga komputer yang dilengkapi dengan kamera Intel RealSense.
Menariknya, kamera tersebut diproyeksi ke permukaan meja sehingga tampilan pada permukaan meja akan berubah-ubah sesuai dengan aplikasi yang sedang ditampilkan. Misalnya saya menjalankan aplikasi Piano yang akan menampilkan tombol-tombol Piano yang akan menghasilkan nada dan suara layaknya Piano sesungguhnya ketika permukaan meja ditekan.
Samsung Gear VR
Selanjutnya, ketika saya memasuki kamar tidur ditampilkan berbagai kecanggihan smarthome lainnya seperti cermin yang akan memantulkan diri kita dengan tambahan teknologi augmented reality seperti baju, dasi, serta topi yang akan dikembangkan untuk membantu penggunanya dalam mencoba-coba pakaian ketika sedang bercermin, jam serta cuaca yang ditampilkan pada jendela kaca rumah layaknya seperti di film fiksi ilmiah masa depan, tablet, speaker, dan lampu yang dapat diatur pada panel kontrol utama yang terdapat di ruang tamu.
Setelah melewati kamar tidur maka saya diajak untuk ke ruangan selanjutnya yang telah berisikan beragam teknologi canggih yang saat ini mulai banyak digunakan seperti printer 3 dimensi MakerBot dari MakeDoNia yang dapat mencetak objek tiga dimensi secara cepat, game augmented reality yang menggunakan Samsung Galaxy S6 Edge ditambah pistol mainan yang sudah dimodifikasi, dan game virtual reality yang dijalankan menggunakan Samsung Gear VR ditambah Samsung Galaxy S6.
Menjalankan Mobil-mobilan dengan Perangkat NeuroSky MindWave
Pada sesi terakhir, saya diajak untuk melihat barang lain di boot ARTX yang berada pada sisi belakang luar simulasi Smarthome. Pada sisi belakang ini terdapat berbagai teknologi menarik seperti game augmented reality yang mengajak saya untuk berlari, simulasi augmented reality yang mengikuti gerakan saya, aplikasi augmented realityyang merubah wajah saya, game mobil augmented reality yang dapat dijalankan menggunakan kardus susu, prototype robot pengangkut barang, hingga NeuroSky MindWave.
Perangkat yang menarik perhatian saya di sesi terakhir ini adalah NeuroSky MindWave. Benda ini ditempatkan pada kepala saya dan selanjutnya ketika pikiran saya dikonsentrasi secara penuh maka indikator lampu hijau akan menyala.
Ketika lampu hijau menyala penuh maka mobil akan melaju ke arah depan. Bisa dibilang dengan menggunakan NeuroSky MindWave ini penggunanya dapat mengendalikan benda dengan menggunakan pikiran. NeuroSky MindWave ini akan menerima gelombang otak yang akan diteruskan ke penerima sinyal dan selanjutnya akan diteruskan pada benda yang telah disematkan sensor untuk menerima sinyal.
Menurut saya, booth ARTX 2015 ini yang mengusung tema Internet of Things dan masa depan dibandingkan booth lainnya. Selain itu, booth ini juga dapat tercipta berkat kolaborasi dari pihak penyelenggara Indocomtech 2015 dan perusahaan-perusahaan di Indonesia.
Bagi pembaca yang ingin menikmati pengalaman di booth ARTX 2015 ini dapat langsung mengunjungi acara Indocomtech 2015 yang diselenggarakan di Hall B, JCC, Jakarta. Untuk acara Indocomtech 2015 sendiri masih akan berlangsung hingga tanggal 1 Oktober 2015.
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…