Jika saya ditanya tentang platform mobile yang akan berjaya di masa depan maka pastinya saya hanya akan menjawab 2 nama, yaitu iOS dan juga Android. Jawaban saya ini mungkin sama jika sebagian besar orang ditanya mengenai OS untuk PC. Jawaban mereka kemungkinan besar hanya Windows dan Machintos. Tetapi bukan berarti Linux tidak terpakai ataupun mati, Linux tetap hidup hanya saja digunakan untuk hal lain yang tidak massive pasarnya. Hal ini juga sama dengan platform mobile. Bukan berarti dengan keunggulan penggunaan dari iOS dan Android, platform lain seperti Symbian, Windows Phone 7, dan Blackberry OS akan mati atau tidak terpakai kan?
Platform mobile itu sesuatu barang yang unik, yang “hidup” nya tidak hanya ditentukan oleh kecanggihan platform tersebut. Sebuah platform mobile sangatlah bergantung terhadap konten dari pihak ketiga. Teknologi seperti platform mobile ataupun PC tidaklah seperti mobil atau produk harian lainnya yang kalau memiliki nilai “canggih dan terjangkau” maka akan laku seperti kacang goreng. Pengguna juga tidak bisa dijejali dengan banyak “merek” platform mobile, berbeda dengan produk harian yang begitu banyak pilihan “merek”-nya. Sekali lagi platform mobile tidak hanya bergantung terhadap si pengguna saja, mereka juga bergantung terhadap developer aplikasi pihak ketiga. Dan, dalam kenyataannya developer akan lebih memilih platform yang dapat menghasilkan keuntungan buat mereka, dan untuk saat ini iOS dan Android masih menjadi pemenangnya.
Aplikasi atau konten yang dibuat oleh pihak ketiga cenderung menciptakan lebih banyak “buzz” daripada perangkat smartphone itu sendiri. Mereka bisa membuat penjualan ponsel meledak dan mempengaruhi calon pengguna untuk membeli device tersebut hanya karena dapat menikmati aplikasi yang ada di dalamnya.
Sebagai contoh adalah Angry Birds. Game besutan Rovio ini secara tidak langsung memacu orang untuk membeli smartphone Android dan juga iPhone. Sama halnya dengan Instagram, yang secara tidak langsung membuat orang lebih tertarik lagi untuk membeli iPhone. Jika orang ditanya tentang Angry Birds dan LG Optimus 1 atau Android versi Gingerbread, saya rasa mereka akan lebih kenal dengan si Angry Birds.
Hal inilah yang akhirnya membuat iPhone dan Android tampak superior dibandingkan dengan BlackBerry, Windows Phone 7 , atau Nokia. Jadi apakah mereka bisa bertahan bersaing dengan iPhone dan Android? Saya rasa sangat bisa, khususnya RIM dengan Blackberry-nya, walaupun pangsa pasar terus turun, tapi mereka punya kesempatan untuk bermain di pasar yang lebih kecil, unik dan berbeda.
Yap, tidak bisa disangkal lagi, kebanyakan orang suka smartphone BlackBerry, apalagi di Indonesia. Menurut saya keunggulan unik mereka ada di keyboard (touchscreen di Blackberry cukup gagal dan sepi penggemar) dan juga faktor infrastruktur yang mereka miliki. Kedua faktor tersebut tidak bisa di sepelekan. Kita dapat mengenyampingkan kualitas OS untuk kasus ini, orang beli BlackBerry supaya bisa menikmati BBM, email dan juga keypadnya. Aplikasi pihak ketiga? Saya rasa bukan menjadi bahan pertimbangan utama.
BlackBerry sendiri nampaknya akan sulit masuk menjadi “platform yang kaya aplikasi”. BlackBerry dibuat untuk komunikasi, kemudahan penggunaan dan juga untuk urusan bisnis. Dengan faktor-faktor tersebut mereka akan dapat bertahan dalam waktu yang lama, mungkin sampai ada pesaing yang bisa “menyamai” kenyamanan dan fungsi unik yang diberikan di BlackBerry.
Jadi, jika ditanya RIM ataupun OS lain akan terpuruk dan mati, saya rasa tidak. Mereka hanya tidak bisa menggaet pasar mainstream saja, mereka tetap bisa hidup dari keunikan dan fungsi masing-masing. Ini menurut saya, bagaimana dengan anda?
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…