Sebagai contoh, mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer UI sudah ada yang mengembangkan berbagai macam aplikasi mobile di banyak platform, dan kualitasnya pun sudah cukup bagus. Mahasiswa Fakultas Teknik UI juga ada yang menggunakan Android untuk mengontrol robot. Terakhir, mahasiswa ITB ada yang sudah mempunyai game studio dan menghasilkan game-game yang keren, ada juga yang membuat aplikasi Facebok (sneepet.me) dan memenangkan salah satu kategori di SparxUp Award 2011. Selain mereka juga masih banyak contoh lainnya.
Sebetulnya mahasiswa-mahasiswa seperti ini sudah ada semenjak bertahun tahun lalu. Mereka sangat kreatif dalam membuat aplikasi dan kemampuan teknis mereka pun tidak perlu diragukan lagi. Di berbagai macam kompetisi baik lokal maupun dunia seputar teknologi informasi, bisa dilihat seberapa besar kompetensi mahasiswa Indonesia di bidang pengembangan aplikasi digital.
Namun sayangnya, kebanyakan produk-produk aplikasi digital buatan mahasiswa banyak yang tiba-tiba “menghilang”. Baik itu produk yang mereka buat untuk kompetisi, tugas kampus, atau independen banyak yang di-“gudangkan” setelah mereka selesai kuliah atau kompetisi. Menurut saya pribadi hal ini sangat disayangkan karena banyak aplikasi buatan mahasiswa yang menurut saya bisa sukses jika dikembangkan lebih lanjut.
Salah satu hal yang menyebabkan hal ini terjadi menurut saya kurangnya dukungan dari pihak universitas, pemerintah, ataupun para korporat untuk membantu mereka mengembangkan lebih lanjut produk yang mereka buat. Dalam membuat sebuah produk untuk kemudian diimplementasikan ke pasar butuh kemampuan non-teknis yang biasanya tidak dimiliki oleh para mahasiswa dengan latar belakang pengembang aplikasi. Memberikan mereka pengetahuan tentang apa yang harus mereka lakukan dengan produk yang mereka buat dari sisi non-teknis untuk dilepas ke pasar dan juga membuka gerbang untuk mereka dalam menyalurkan produk-produknya adalah salah satu hal yang bisa dilakukan menurut saya.
Untungnya, sudah mulai ada inisiatif dari pihak universitas dan individu-individu yang berpengalaman untuk membantu para mahasiswa ini dalam melepas produk mereka ke pasar. Namun, jumlahnya masih sedikit dan banyak yang masih berupa wacana saja.
Menurut saya jika mahasiswa-mahasiswa seperti ini diberi bantuan yang mereka perlukan dalam mengembangkan aplikasi-aplikasi digital yang mereka buat bisa memberikan efek yang cukup besar di dunia IT Indonesia. Di beberapa negara, mahasiswa bahkan menjadi salah satu faktor utama yang mendorong kreatifitas dan inovasi di bidang teknologi informasi.
Semoga saja wacana-wacana yang saya dengar dari pemerintah dan beberapa teman saya yang berpengalaman di dunia bisnis untuk membantu para mahasiswa ini bisa direalisasikan dalam waktu dekat sehingga teman-teman mahasiswa bisa sukses merilis aplikasi digital yang mereka buat ke pasar :)
Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!
Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!
Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…
Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…
Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…
Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…