Berita

TabNine Kini Mendukung Fitur Autocomplete Untuk Bahasa Pemrograman

[Ilustrasi Oleh Pixabay]

Jika biasanya fitur pelengkap otomatis, atau yang biasa disebut dengan autocomplete, tersedia di aplikasi keyboard atau layanan Gmail, kini fitur ini pun hadir untuk dunia pengembangan melalui TabNine. Dengan fitur ini, pengembang tentunya dapat menyelesaikan proyeknya dengan lebih cepat.

Berkat autocompleter bertenaga sistem kecerdasan buatan baru, yang sudah terintegrasi dengan berbagai macam editor kode yang ada, TabNine kini dapat membantu para pengembang dalam membangun kode sumber.

Prinsipnya cukup sederhana. Bahkan secara umum hampir sama dengan prediksi teks biasanya, hanya saja khusus untuk bahasa pemrograman. Yang mana dalam hal ini, pelengkap otomatis akan menyarankan token berikutnya berdasarkan token yang sudah digunakan oleh pengembang sebelumnya.

Untuk menggunakannya pun cukup mudah. Pengembang hanya perlu memasangnya sebagai add-on untuk editor sedang digunakan, apa pun jenis editor tersebut dan bahasa pemrograman yang sedang dipakai.

Hal ini karena sampai dengan saat ini, perlengkapan ini sudah mendukung 22 bahasa pemrograman populer, yang mana di antaranya termasuk bahasa Python, JavaScript, Java, C++, C, PHP, Go, C#, Ruby, Objective-C, Rust, dan Swift.

Berdasarkan keterangan pencipta TabNine, Jacob Jackon, yang kami kutip dari halaman TheNextWeb, model sistem kecerdasan buatan yang dikembangkannya tersebut telah dilatih dengan menggunakan lebih dari 2 juta file yang tersedia di platform pengembangan perangkat lunak, GitHub.

Sebagai dasarnya, Jacob menggunakan algoritma model pemrosesan bahasa natural OpenAI GPT-2. Dengan algoritma ini, sistem kecerdasan buatan TabNine dapat melihat sintaks dan memprediksi kapan pengembang akan memanggil suatu objek atau daftar, bahkan dapat menghasilkan nama objek berdasarkan dokumentasi dalam bahasa natural.

Saat ini, Deep TabNine sedang dalam fase beta di layanan cloud. Para pengembang dapat mendaftar melalui https://tabnine.com/beta_signup supaya bisa mengakses perlengkapan tersebut, dan mempelajarinya melalui ulasan blog yang sudah disiapkan.

Jacob mengungkapkan, timnya sedang bekerja untuk membuat model yang direduksi supaya dapat berjalan pada mesin untuk pengembang individu. Selain itu, dia juga menambahkan bahwa juga akan ada versi perusahaan, yang akan memiliki model yang dilatih agar sesuai dengan persyaratan perusahaan.

[Sumber: TheNextWeb]

Share
Published by
Sukindar
Tags: AITabNine

Recent Posts

Cisco Peringkatkan Kerentanan Kritis Dalam Cisco Data Center Network Manager

Cisco mengungkapkan tiga kerentanan dalam layanannya. Ini dia penanganannya!

January 7, 2020

Optimal idM Meluncurkan OptimalCloud Partner Platform

Ini ulasan mengenai keuntungan OptimalCloud Partner Platform, platform baru milik Optimal idM!

January 6, 2020

Google Siapkan Coral Accelerator Module dan Coral Dev Board Mini untuk Tahun 2020

Google kenalkan dua koleksi baru dari Coral. Dua koleksi baru ini bakal menambah kemampuan pengembangan…

January 3, 2020

Google Kembangkan Model Kecerdasan Buatan Untuk Deteksi Kanker Payudara

Raksasa Google baru saja mengembangkan sistem pemindaian kanker payudara berbasis kecerdasan buatan. Bagaimana hasilnya, berikut…

January 3, 2020

Google Dorong Fitur Bubbles Notifications Ke Versi Stabil

Meski dikenalkan bersamaan dengan Android 10 Beta, sampai kini Bubbles Notifications masih dalam tahap pengembangan.…

December 31, 2019

Samsung Siapkan Lima Proyek dan Empat Startup C-Lab Untuk CES 2020

Samsung akan kembali memamerkan hasil program C-Lab ke ajang CES 2020. Ini dia proyek dan…

December 30, 2019